Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrition & Metabolism, memeriksa efek 60 gram almond sehari pada kadar gula darah dan faktor penyakit kardiovaskular di antara 33 orang Tiongkok yang menderita diabetes tipe 2.
Hasilnya, diet almond menawarkan kualitas nutrisi yang lebih baik secara keseluruhan. Di antara sebagian orang yang memiliki diabetes tipe 2 dan kadar gulanya terkontrol, konsumsi almond menurunkan kadar glukosa serum puasa (yang mengukur kadar gula darah setelah puasa) sebesar 6 persen dan HbA1c.
Hasil ini menunjukkan bahwa memasukkan almond dalam menu makan bisa membantu kadar gula darah penderita diabetes tipe 2 lebih terkontrol dalam jangka panjang.
Sebuah studi klinis terkontrol acak dalam Journal of Functional Foods menyelidiki efek penambahan 1,5 ons almond ke dalam diet selama 12 minggu pada penderita diabetes dan faktor risiko penyakit jantung pada 21 orang dewasa Amerika yang juga menderita diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol.
Hasilnya, partisipan yang mengkonsumsi almond tingkat protein C-reakif (CRP) turun 30 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi almond. Protein ini merupakan penanda peradangan yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Peradangan dianggap memainkan peran dalam penyakit jantung, diabetes, dan penyakit kronis lainnya, dan peningkatan CRP berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular pada orang dengan diabetes tipe 2, kata para peneliti.
Almond memiliki indeks glikemik rendah dan menyediakan paket nutrisi yang kuat termasuk serat, protein, kalsium dan folat, sehingga bisa menjadi camilan yang bagus bagi mereka dengan diabetes tipe 2.
Baca juga: Kacang almond "snack" sempurna untuk kesehatan
Baca juga: Khasiat almond untuk jantung
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018