Jakarta (ANTARA News) - PT Rekayasa Industri (Rekind) salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) sukses meraih ASEAN Outstanding Engineering Achievement Award 2018 di Singapura.Pencapaian ini turut mendorong pertumbuhan dan pencapaian kinerja Rekind melalui tata kelola perusahaan BUMN yang baik, pengelolaan SDM yang berdaya saing tinggi dan memaksimalkan kontribusi nyata perusahaan bagi masyarakat
Direktur Utama Rekind Yanuar Budinorman di Jakarta, Kamis, menegaskan, perusahaan yang dipimpinnya tersebut menerima penghargaan pada 2018 itu melalui seleksi Persatuan Insinyur Indonesia (PII) atas inovasi Rekind pada Proyek EPCC Total Proyek Panas Bumi Kamojang-5 1x35 MW (KMJ5).
"Pencapaian ini turut mendorong pertumbuhan dan pencapaian kinerja Rekind melalui tata kelola perusahaan BUMN yang baik, pengelolaan SDM yang berdaya saing tinggi dan memaksimalkan kontribusi nyata perusahaan bagi masyarakat,” ujarnya.
Perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa EPC (Engineering, Procurement, Construction) itu mendapatkan penghargaan tersebut dalam penyelenggaraan Conference of ASEAN Federation of Engineering Organization (CAFEO-36) pada 12 – 14 November 2018 yang diselenggarakan ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO) di Resort World Sentosa Convention Centre Singapura.
Yanuar menganggap penghargaan itu sebagai pengakuan bergengsi yang diberikan AFEO atas prestasi dan inovasi perusahaan untuk proyek rekayasa di kawasan ASEAN. Pihaknya sendiri mendapatkan penghargaan untuk "Kategori Proyek" dari proses pelelangan proyek pada 2012 yang merupakan tender internasional dan diikuti oleh empat kontraktor asing.
Pelelangan dimulai pada kuartal keempat tahun 2012, melalui proses evaluasi teknis dan komersial. Konsorsium Rekind-Sumitomo Corporation (SC) diumumkan sebagai pemenang lelang pada pertengahan 2013.
“Dalam Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang-5, Rekind dipercaya sebagai consortium-leader dengan Sumitomo Corporation sebagai consortium-member. Skema ini merupakan pertama kalinya di Indonesia, dimana pembangunan PLTP dipimpin oleh perusahaan nasional,” tandasnya.
Proyek PLTP Kamojang-5 merupakan salah satu dari program pemerintah untuk percepatan pembangunan energi terutama dalam bidang energi baru-terbarukan. "Koordinasinya langsung di bawah Kementrian ESDM Dirjen Energi Baru-Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE). Dan proyek ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan peran panas bumi sebagai ketahanan energi nasional," katanya.
Proyek yang berada satu lokasi dengan PLTP Kamojang-4 ini menerapkan metode teknologi instalasi gantry crane dan metode sliding untuk pemasangan peralatan utama kategori heavy lift, karena harus dipasang di dalam power house building yang sudah diselesaikan sesuai jadwal. Sedangkan untuk tahap pengujian pipa uap Fluid Collection and Reinjection System (FCRS), dipilih menggunakan metode Initial Service Test (IST), sebagai alternatif Hydraulic Test pada jalur pipa FCRS agar menekan biaya dan waktu.
Melalui metode IST tahap pengujian pipa bisa diselesaikan dalam jangka waktu 1 hari. Metode tersebut lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan metode Hydraulic Test yang bisa memakan waktu satu bulan.
“Karena itu, proyek ini mampu diselesaikan satu bulan lebih awal dari kontrak yang ditentukan. Inovasi di bidang energi baru terbarukan ini merupakan perwujudan Rekind dalam mengembangkan transformasi bisnisnya melalui penguatan internal organisasi dan pengembangan pasar di bidang energi,” ujar Yanuar.
Baca juga: Teknologi persinyalan Indonesia raih penghargaan ASEAN Outstanding Engineering Award 2018
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018