• Beranda
  • Berita
  • UI pamerkan arsitektur tradisional rumah panggung

UI pamerkan arsitektur tradisional rumah panggung

15 November 2018 22:10 WIB
UI pamerkan arsitektur tradisional rumah panggung
Tradisi Pindahkan Rumah Panggung Sejumlah warga bergotong royong memindahkan rumah panggung di Desa Barugaya, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Jumat (4/11/2016). (ANTARA /Abriawan Abhe)
Depok (ANTARA News) - Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menggelar Pameran Arsitektur Bangka Vernadoc and A Tectonic Exploration yang menampilkan dokumentasi arsitektur tradisional rumah panggung kayu Melayu di Kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung.

"Tujuan digelarnya pameran adalah untuk membangun kesadaran tentang pentingnya kearifan lokal arsitektur tradisional, sebagai sarana edukasi, dan promosi kekayaan budaya arsitektur rumah panggung," kata Kurator pameran Prof Kemas Ridwan Kurniawan di Kampus UI Depok, Kamis.

Kegiatan ini berlangsung di FTUI Kampus Depok pada 12-15 November 2018 dan berlanjut di Perpustakaan Pusat UI pada 16-17 November 2018.

Menurut dia dari berbagai tipologi rumah panggung yang ada di Kota Muntok, pameran secara khusus menampilkan tipologi rumah panggung kayu Melayu yang terpengaruh budaya Palembang dan terpengaruh budaya Johor.

Pameran ini terdiri dari dua area utama, yaitu zona penyajian arsitektur rumah panggung kayu Melayu yang digambar dengan metode Vernadoc dan zona telaah arsitektural melalui pendekatan tektonika.

"Tinggal di rumah panggung dianggap tidak praktis sehingga mungkin generasi muda tidak melihat rumah panggung ini sebagai sesuatu rumah yang menarik," katanya.

Namun bangunan tua itu memberi arti penting bagi keberadaan suatu kota, punya nilai tinggi bagi suatu bangsa. "Kami berharap kajian ini bermanfaat untuk pelestarian rumah panggung, khususnya di Kota Muntok, agar revitalisasinya juga bisa berjalan," katanya.

Vernadoc adalah sebuah metode menggambar arsitektur vernakular atau secara umum dikenal dengan istilah tradisional yang menekankan pengumpulan data dan informasi langsung di tapak (on site) untuk memproduksi gambar yang terukur dan berkualitas tinggi.

Dalam pameran ini, 22 buah gambar yang terdiri dari gambar siteplan kawasan, denah, tampak, dan potongan dipajang secara khusus di atas panel sketsel kayu.

Pada zona kedua, rumah panggung dibedah melalui telaah akademis menggunakan pendekatan tektonika. Tektonika, secara sederhana, adalah sebuah seni hubungan.

Pendekatan tektonika yang digunakan untuk menganalisis kedua buah tipologi rumah panggung meliputi aspek tektonika keruangan, struktur, konstruksi, dan materialitas.

Ia berharap pameran ini dapat membangkitkan kesadaran masyarakat akan betapa pentingnya pelestarian terhadap arsitektur tradisional di Indonesia dan juga menjadi pembelanjaran bagi generasi muda ke depan tentang pentingnya nilai-nilai sejarah dari bangunan-bangunan lama yang ada di Indonesia.*


Baca juga: Rumah panggung Melayu Bali terancam punah

 

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018