Kepala BBKSDA Riau Suharyono saat dihubungi Antara di Pekanbaru, Sabtu, mengatakan si raja rimba berhasil dievakuasi setelah proses pembiusan tahap kedua dini hari tadi.
"Saat ini harimau sumatera sudah berada di kandang evakuasi," kata Suharyono.
Ia menjelaskan proses penangkapan harimau itu berlangsung tiga hari sejak Rabu (14/11). Petugas akhirnya berhasil membius harimau sumatera dewasa tersebut pukul 01.48 dinihari tadi, saat si kucing besar terjebak di kolong-kolong gedung rumah toko kawasan Pasar Pulau Burung.
Saat si harimau tertidur karena pengaruh obat bius, tim BBKSDA Riau membongkar sebagian pondasi lantai rumah toko dan mengevakuasi hewan pemakan daging itu ke kandang.
Suharyono menjelaskan tim medis yang terdiri atas tiga dokter hewan masih mengobservasi dan memeriksa kondisi harimau jantan berusia tiga tahun itu.
Harimau itu masuk pasar di Indragiri Hilir pada Rabu pagi (14/11). Suharyono menduga harimau tersebut berasal dari kawasan semak belukar seluas sekitar empat hektare tidak jauh dari pasar, yang selama ini dikenal sebagai salah satu tempat persembunyian harimau. Ia menduga harimau itu tersesat ke pasar saat menjelajah untuk mencari makanan.
Kasus kemunculan dan bahkan serangan harimau terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir dalam setahun terakhir. Harimau betina dewasa bernama Bonita sempat menyita perhatian publik pada awal Januari 2018 karena menewaskan tiga warga dan proses penemuannya membutuhkan waktu lama, sampai tiga bulan.
Pada September 2018, harimau kembali muncul di Indragiri Hilir dan menerkam tiga ternak warga, dan seekor harimau betina bunting ditemukan dalam keadaan mati terjerat.
Baca juga:
Harimau sumatera masuki pasar di Riau
Harimau liar masuk ke desa di Indragiri Hilir
Pewarta: Fazar Muhardi, Anggi Romadhoni
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018