"Saya mohon doanya dari suporter Persija, Jakmania, doakan agar kita bisa segera membangun stadion itu," kata Anies di Balaikota DKI Jakarta, Senin.
Adapun alasannya menugaskan BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk membangun stadion BMW, agar pengelolaannya tidak seperti Gelanggang Olahraga (GOR) sebelumnya.
"Kita tidak ingin stadion ini seperti GOR yang maintenance ala kadarnya yang pemanfaatannya itu - itu saja," kata Gubernur.
Menurut Anies, stadion BMW nantinya harus menjadi salah satu ikon DKI yang dikelola secara bisnis yang baik, karena itu pengelolaannya harus entitas bisnis. Selanjutnya stadion BMW tersebut bisa dimanfaatkan untuk sarana sepak bola.
"Bukan hanya untuk sepak bola, tapi untuk kegiatan - kegiatan lainnya, dari mulai panggung kesenian sampai dengan kegiatan festival lainnya. Itu adalah B to B," kata Anies.
Dia mencontohkan beberapa pembangunan yang dibangun oleh BUMD adalah Jakarta Internasional Velodrome yang saat ini merupakan velodrome yang terbaik di dunia. Selain itu, adalah Equestrian Park Pulomas, salah satu equestrian terbaik di dunia.
"Jadi kita sudah punya contoh bahwa dengan diserahkan kepada BUMD mereka bisa membangun dengan standart yang tinggi dan pengelolaannya nanti B to B. Pengelolaan B to B ini membuat bisa maju dan berkembang," kata Gubernur.
Mengenai DPRD yang masih belum setuju anggaran Penyertaan Modal Daerah (PMD) yang akan diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Saya harap warga Jakarta melihat, lihatlah kerja yg kita lakukan. Kami berharap wakil-wakil rakyat mendukung yang menjadi kebutuhan rakyat," kata Anies.
Baca juga: Pembangunan stadion baru Persija harus terus ditagih
Baca juga: Pembangunan Stadion Persija masih nunggu penyempurnaan konsep
Baca juga: Stadion Persija masih tahap penyempurnaan konsep
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018