Petani Lampung diskusi dengan Presiden

24 November 2018 23:28 WIB
Petani Lampung diskusi dengan Presiden
Presiden Joko Widodo saat berbincang dengan empat petani asal Lampung di Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Lampung pada Sabtu (24/11/2018). (ANTARA/Puspa Perwitasari)
Pringsewu, Lampung  (ANTARA News) -  Sebanyak empat petani asal Lampung berdiskusi bersama Presiden Joko Widodo membahas permasalahan yang terjadi di sektor pertanian, hasil pertanian dan pendapatan petani.
       
Salah satu petani yang berdiskusi dengan Presiden di Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, pada Sabtu, yakni Sulaiman yang menanam padi di sawahnya.

"Saya dapat setengah bahu sekitar 2,5 ton sampai 3 ton sekali panen," kata Sulaiman ketika ditanya Presiden mengenai produksi padi di sawahnya.

Sulaiman mengatakan dirinya memiliki sawah seluas satu bahu atau sama dengan 4 ribu meter persegi.

 Hal yang menarik perhatian Presiden dan pengunjung yang hadir adalah ketika Sulaiman menyatakan jati diri dan asalnya dengan logat Jawa yang kental.

"Nama Sulaiman, dari Dusun Sidomukti, Desa Sidodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, Indonesia!" tegas Sulaiman yang disambut senyum Presiden Jokowi.

Dia menambahkan tidak ada masalah yang dialami oleh petani padi di desanya.

Sulaiman juga meminta didoakan oleh Presiden bagi produksi padinya.

 "Iya, tak dungake, saya doakan," jawab Presiden Jokowi.

 Sementara itu petani cokelat bernama Masriah menjelaskan kesulitan yang dialaminya, yakni mengenai pupuk NPK, serta pupuk Poska yang sulit dicari.

Masriah menjelaskan produksi dari hasil kebun cokelatnya yang hampir seluas 2 hektare dapat menghasilkan cokelat hampir 1 ton.

Untuk harga jual cokelat, ujar Masriah, dihargai Rp25 ribu per kilogramnya.
 
.

     
Selain itu, dua petani lain bernama Nana Permana petani kopi dan Edi Hartono petani jagung, juga mendapat kesempatan naik ke panggung berbicara dengan Presiden.

 Nana menyampaikan pendapatannya dari 2 hektare kebun kopinya yang bisa menghasilkan 3,6 ton dengan harga kopi Rp23 ribu per kilogram, sementara Edi menyampaikan pupuk yang sulit didapat.

Menanggapi hal itu, Presiden mengatakan akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Serikat Petani Indonesia dan lembaga terkait pertanian, serta pemerintah daerah.

 "Saya kira proses dan kesulitan yang ada itu memang harus diselesaikan," kata Jokowi yang menambahkan akan menelusuri sebab kesulitan pupuk di Lampung.

  Acara Temu Petani Lampung Bersama Presiden RI itu diselenggarakan dengan tema "Bersama Mewujudkan Kesejahteraan Petani.

 Perhelatan diselenggarakan di dalam tenda yang dipasang di tengah lapangan di daerah persawahan.

 Hujan yang mengguyur daerah Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu membuat tempat acara becek dan penuh dengan genangan lumpur.

 Namun hal itu tidak menyurutkan Presiden dan Ibu Negara Iriana Jokowi menyalami warga dan melayani permintaan berfoto.

 Usai menghadiri acara itu, rombongan kepresidenan melanjutkan kunjungan kerja ke Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan menumpang pesawat kepresidenan Indonesia-1. 

 Baca juga: Presiden temui petani di persawahan Pringsewu
Baca juga: Presiden selalu mengingat desa

 

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018