Bakauheni, Lampung, (ANTARA News) - PT ASDP Indonesia Ferry ingin mewujudkan terminal eksekutif pelabuhan seperti terminal bandar udara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I dan II.Terminal baru nanti teman-teman bisa lihat sendiri, lebih bagus dari terminal Angkasa Pura
"Terminal baru nanti teman-teman bisa lihat sendiri, lebih bagus dari terminal Angkasa Pura, saking kerennya Starbucks sudah masuk," kata Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi dalam diskusi di atas KMP Port Link rute Pelabuhan Bakauheni-Merak, Senin.
Tujuan Ira membangun terminal eksekutif di Pelabuhan Merak dan Bakauheni semata-mata untuk mengubah budaya serta perilaku penumpang menjadi lebih bersih, tertib dan teratur yang memang harus dimulai dari infrastruktur, layaknya di kereta api dan moda udara.
"Yang membahagiakan adalah kami bukan industri yang dikenal 'high profile' tapi kami senang karena infrastruktur fisik diubah, maka perilaku orang berubah," katanya.
Ia mengaku belajar dari Singapura yang pada tahun 1970an masih sangat tidak teratur, namun seiring dengan perubahan drastis dari sisi fasilitas publik, maka perilaku masyarakatnya pun berubah.
"Jadi ada 'shifting culture' yang luar biasa dan itu pula yang akan kami lakukan," katanya.
Ira menuturkan progres Terminal Eksekutif Merak sudah mencapai 98,8 persen dan Terminal Eksekutif Bakauheni 99, 2 persen dan akan diresmikan (soft launching) jelang masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2019.
Dia menyebutkan sudah ada beberapa perusahaan retail, terutama asing yang akan mengisi gerai-gerai terminal eksekutif tersebut.
Penyelesaian terminal, antara lain interior terminal, gerai komersial, garbarata dan tes comissioning, meliputi alur pergerakan, sistem, fasilitas dan layanan. "Ke depannya ini juga akan menjadi mall bagi masyarakat Cilegon," ujar Ira.
Ia mengatakan seiring dengan peningkatan pelayanan, tarif pun akan naik. "Terminal dari segi tarif pasti berubah terminal eksekutif Rp65.000," katanya.
Selain itu, ASDP juga membangun empat kapal eksekutif, yaitu KMP Sebuku, KMP Batumandi, KMP Portlink dan KMP Portlink III. "Kapal-kapal ini hanya akan menempuh waktu berlayar setengahnya, dari dua jam menjadi satu jam saja," katanya.
Kemudian dermaga eksekutif di Dermaga 6 Merak dan Dermaga 7 Bakauheni yang akan disediakan garbarata untuk transfer penumpang dari terminal ke kapal.
Selanjutnya, aksesibilitas di Pelabuhan Merak akan disiapkan jalur akses masuk melalui Terminal Terpadu Merak dan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Cilegon.
Perubahan infrastruktur tersebut juga menyambut rampungnya Tol Trans Sumatera di mana pergerakan penumpang dan barang akan semakin meningkat.
"Setelah adanya Tol Trans Sumatera, ya vterjadi profil konsumen berubah, walaupun ada moda baru, ayam hidup atau pisang mentah dari Lampung enggak mungkin naik pesawat, untuk itu kita memerlukan pengaturan yang baru," katanya.
Baca juga: PT ASDP Cabang Merak jamin penyeberangan Natal lancar
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2018