Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R Prabowo dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa adanya sirkulasi angin tertutup di Laut Jawa yang cukup persisten hingga tiga hari kedepan yang mengakibatkan terbentuknya daerah pertemuan angin di sepanjang Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara Timur.
Kondisi cuaca tersebut memberikan dampak pada peningkatan pembentukan dan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
Selain itu, adanya aliran massa udara basah yang masuk dari Samudera Hindia turut mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Tenggara serta Maluku.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang khususnya di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam lima hari kedepan yaitu mulai 26-30 November 2018, tambah Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak lanjutan yang dapat ditimbulkan kondisi cuaca tersebut seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
Baca juga: Curah hujan terus meningkat waspadai potensi bencana hidrometeorologi
Baca juga: Hujan lebat, waspadai potensi banjir dan longsor
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018