Baca juga: Pencipta SpongeBob SquarePants meninggal dunia
Seperti dilansir laman WebMD beberapa waktu lalu. ALS yang juga disebut penyakit Lou Gehrig, ditemukan oleh seorang dokter asal Prancis bernama Jean-Martin Charcot pada tahun 1869.
ALS adalah penyakit progresif, yang berarti semakin buruk seiring waktu. Penyakit ini mempengaruhi saraf di otak dan sumsum tulang belakang yang mengontrol otot-otot Anda. Ketika otot Anda menjadi lebih lemah, semakin sulit bagi Anda untuk berjalan, berbicara, makan, dan bernapas.
Dengan kata lain, mereka yang menderita ALS, neuron motorik di otak dan sumsum tulang belakangnya rusak dan mati.
Ketika ini terjadi, otak tidak dapat mengirim pesan ke otot lagi. Karena otot-otot tidak mendapatkan sinyal, mereka menjadi sangat lemah dan ini disebut atrofi. Pada akhirnya, otot-otot tidak lagi bekerja dan penderitanya kehilangan kendali atas gerakan mereka.
Awalnya, otot terasa lemah atau kaku. Penderita mungkin mengalami lebih banyak masalah dengan gerakan halus - seperti mencoba mengancingkan kemeja atau memutar kunci. Ada juga yang tersandung atau jatuh lebih sering dari biasanya. Setelah beberapa saat, penderita bahkan tidak bisa lagi menggerakkan tangan, kaki, kepala atau tubuhnya.
Pada beberapa kasus, orang-orang dengan ALS kehilangan kendali pada diafragma atau otot-otot di dada yang membantu Anda bernapas, sehingga kesulitan bernapas dan harus menggunakan mesin pernapasan.
Kondisi ini yang menyebabkan banyak penderita ALS meninggal dunia setelah 3-5 tahun terdiagnosis. Namun beberapa orang dapat hidup lebih dari 10 tahun dengan penyakit ini.
Orang dengan ALS masih bisa berpikir dan belajar. Mereka memiliki kemampuan menggunakan semua indera mereka - penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa, dan sentuhan. Namun, kemampuan dalam mengingat dan pengambilan keputusan bisa terganggu.
Hingga saat ini, para ilmuwan menyatakan ALS tidak dapat disembuhkan. Walau begitu, mereka masih mempelajari perawatan penyakit dalam uji klinis.
Penderita ALS lainnya adalah Hawking, dia menderita ALS sejak tahun 1963 atau saat usianya 21 tahun.
Baca juga: Si dia mudah lelah dan berubah mood-nya? Bisa jadi ini sebabnya
Baca juga: Cegah terkena Multiple Sclerosis lewat cara ini
Baca juga: Stephen Hawking, sebuah obituari
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018