Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ini melemah sebesar 15 poin menjadi Rp14.524 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.509 per dolar AS.Penguatan dolar AS berlanjut seiring estimasi pasar bahwa PDB AS sebesar 3,6 persen, lebih tinggi dari sebelumnya 3,5 persen
Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra di Jakarta, Rabu mengatakan dolar AS melanjutkan apresiasinya terhadap sejumlah mata uang dunia menyusul estimasi produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat pada kuartal ketiga meningkat.
"Penguatan dolar AS berlanjut seiring estimasi pasar bahwa PDB AS sebesar 3,6 persen, lebih tinggi dari sebelumnya 3,5 persen," katanya.
Ia menambahkan minimnya kepastian mengenai perkembangan negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan China turut membuat pergerakan mata uang di negara berkembang, termasuk rupiah cenderung melemah.
Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar juga sedang menanti pidato pimpinan Federal Reserve, Jerome Powell mengenai kebijakan suku bunga ke depannya.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan fundamental ekonomi domestik yang terbilang kondusif tampaknya menjadi faktor penahan depresiasi rupiah lebih dalam.
"Diharapkan senitmen positif di dalam negeri masih dapat terjaga. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 yang diperkirakan tetap meningkat hingga mencapai kisaran 5,0-5,4 persen dapat segera direspon positif pasar," katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (28/11), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.535 dibanding sebelumnya (27/11) di posisi Rp14.504 per dolar AS.
Baca juga: Indef proyeksi Rupiah Rp15.250 di 2019
Baca juga: Rupiah melemah dibayangi perang dagang AS-Tiongkok
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018