Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama dengan Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) secara resmi menyerahkan peralatan tanding Asian Games 2018 kepada masing-masing cabang olahraga.
Penyerahan peralatan tersebut terlebih dahulu ditandai dengan penandatanganan surat hibah oleh tiap-tiap pengurus cabang olahraga di Kantor Kemenpora dan turut disaksikan secara langsung oleh Sekretaris Kemenpora (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto dan Sekretaris Jenderal INASGOC Eris Herryanto.
“Penyerahan peralatan itu merupakan komitmen dan janji pemerintah, bahwa secanggih apapun peralatan yang digunakan selama Asian Games 2018, akan kembali ke cabang-cabang olahraga terkait,” kata Gatot di Kantor Kemenpora, Jakarta Selatan, Kamis.
Menurut dia, seluruh peralatan pertandingan yang digunakan saat Asian Games 2018 statusnya merupakan barang milik negara, karena dibeli dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan melalui Kemenpora.
“Oleh karena itu, segera setelah Asian Games 2018 berakhir, kami ingin supaya seluruh peralatan tanding yang sudah digunakan itu segera diinventarisir dan diserahkan kepada masing-masing cabang olahraga,” ujar Gatot.
Baca juga: Peralatan olahraga eks Asian Games 2018 diinventarisasi
Lebih lanjut, dia menuturkan penyerahan peralatan tanding tersebut juga dilakukan mengingat permasalahan yang selama ini dihadapi oleh seluruh cabang olahraga, yaitu kurangnya peralatan dan banyak peralatan yang sudah tidak layak.
Sementara itu, Sekjen INASGOC Eris Herryanto mengungkapkan dari total keseluruhan 41 cabang olahraga, baru 31 cabang olahraga yang menandatangani surat hibah tersebut, sedangkan 10 cabang olahraga lainnya belum mengirimkan surat permohonan hibah kepada Kemenpora.
“Untuk hari ini, belum semua cabang olahraga menerima hibah peralatan olahraga. Karena untuk mendapatkan hibah tersebut, pengurus cabang olahraga harus mengajukan surat permohonan hibah terlebih dahulu,” ungkap Eris.
Sebanyak 31 cabang olahraga yang telah menandatangani surat hibah itu, antara lain wushu (Wushu Indonesia), gulat (PGSI), Senam (PERSANI), sepak takraw (PSTI), kurash (Kurash Indonesia), sambo (PERSAMBI), anggar (IKASI), rugby (PRUI), taekwondo (PB TI) dan squash (PSI).
Kemudian atletik (PASI), tenis lapangan (PELTI), layar (PORLASI), menembak (PERBAKIN), tenis meja (PTMSI), pencak silat (IPSI), bola voli (PBVSI), panahan (PERPANI), triathlon (FTI) dan judo (PJSI).
Selanjutnya, renang (PRSI), bola basket (PERBASI), angkat berat (PABBSI), tinju amatir (PERTINA), modern pentathlon (MPI), kabaddi (FOKSI), berkuda (PORDASI), panjat tebing (FPTI), gantolle dan paralayang (PGPI), karate (FORKI) dan bulutangkis (PBSI).
Sedangkan 10 cabang olahraga yang belum mengajukan surat permohonan hibah, yaitu sepakbola (PSSI), jujitsu (PB JI), dayung (PODSI), jet ski (IJBA), boling (PBI), sepeda (ISSI), golf (PGI), baseball dan softball (PERBASASI), bridge (GABSI) dan bola tangan (ABTI).
Baca juga: Kemenpora gelar Penghargaan Olahraga Indonesia 2018
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018