"Curah hujan hari ini tadi memang sangat tinggi. Menyebabkan meluapnya Sungai BKT," kata Kepala BPBD Kota Semarang Agus Harmunanto di Semarang, Senin malam.
Seiring hujan deras yang mengguyur Kota Semarang, Senin sore, menyebabkan banjir menggenang di sejumlah wilayah, baik jalan protokol maupun permukiman warga.
Seperti di kawasan Sawah Besar, Kaligawe, dan Mlatiharjo yang tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi antara 20-40 centimeter akibat luapan air Sungai BKT Semarang.
Agus menjelaskan sebenarnya cukup tertolong dengan proyek normalisasi Sungai BKT yang ditunjang dengan pembangunan tembok pembatas di sepanjang aliran sungai tersebut.
"Kalau dulu belum ada tembok kan air langsung meluap ke sini. Sekarang sudah ada tembok, air tidak sampai melampaui tembok, tapi malah lewat jalur ke luar masuk truk," katanya.
Saat ini, BPBD dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana masih berupaya memompa air di wilayah Sawah Besar, Kaligawe, dan Mlatiharjo agar segera surut.
"Ya, kan karena belum jadi (normalisasi, red.). Jadi, masih dipakai keluar masuk truk. Ketika meluap, ini jadi lewat air. Kami masih pompa, sudah terus surut," katanya.
Meski sudah surut, ia mengaku tetap mewaspadai limpahan air Sungai BKT yang bisa kembali terjadi jika hujan deras kembali turun mengguyur Kota Semarang dan Ungaran.
Diakuinya, curah hujan pada Senin sore sangat besar, disertai dengan angin kencang yang menyebabkan banyak pohon di pinggir-pinggir jalan protokol di Semarang tumbang.
Banjir yang mengggenangi jalan-jalan protokol, kata dia, lebih diakibatkan tingginya debit hujan dan drainase kurang lancar, namun sekarang ini terpantau sudah berangsur surut.
"Kalau pohon tumbang memang banyak sekali. Tadi, saya dapat laporan ada juga kejadian longsor di daerah Jomblang. Namun, tidak ada korban jiwa," kata Agus.
Baca juga: Hujan deras mengguyur, Stasiun Tawang tergenang banjir
Baca juga: Semarang kebut pembersihan lapak dagang di Banjir Kanal Timur
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018