Perenang berusia 29 tahun itu masih memiliki taji di kolam setelah merebut medali emas nomor 50 meter gaya kupu-kupu putra di Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka (IOAC) 2018 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa.
Catatan waktu Glenn (24,28 detik) masih unggul dari catatan waktu Triadi Fauzi S, ESC Bandung, yang finis di peringkat dua(25,16) yang diikuti oleh Abrian Adri Nyoman , Klub Merlin SC, Padang Pariaman, di tempat ketiga. (25,24).
"Sampai sekarang sih masih lanjut, mungkin bisa dibilang saya berhenti kalau memang sudah ada regenerasi," kata Glenn.
Perenang asalh Surabaya itu pun masih berambisi untuk memperbaiki rekor pribadinya jika diturunkan di SEA Games 2019 nanti.
"Mungkin ingin 23 detik, karena di Indonesia belum pernah menang renang di 23 (detik)," kata Glenn.
Melihat gelaran IOAC 2018, Glenn memiliki harapan positif supaya nantinya kejuaraan akuatik terbuka yang digelar untuk tahun keduanya itu bisa menciptakan bibit-bibit baru perenang muda Indonesia.
"Karena ini memang diambil 16 besar se-Indonesia... jadi di pertandingan ini kita bisa melihat di bawah kita masih ada siapa-siapa, regenerasi yang muda-muda sudah kelihatan sih di sini," kata Glenn.
"Yang saya lihat tadi kan yang peringkat tiga, Abrian, terus ada perenang dari Bali (Muhammad Fauzan A Martzah) lumayan kencang di angka 25,40 untuk umur yang masih muda," kata Glenn.
"Saya berhenti kalo yang di bawah sudah mengalahkan waktu saya, ya mungkin dengan ini sudah saatnya berhenti nih," ungkap Glenn.
Baca juga: Azzahra mengaku banyak belajar dari senior di IOAC 2018
Atlet renang yang pernah membela Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu pun berharap agar lebih banyak lagi kejuaraan renang maupun akuatik digelar di tingkat nasional, di luar kejurnas dan Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan se Indonesia (KRAPSI), sebagai ajang pembuktian diri para perenang-perenang muda berbakat.
"Kita seharusnya lebih banyak pertandingan, soalnya kita latihan terus tapi tidak tahu bagaimana kita eksekusi lomba kita, kan percuma saya.... latihan dan pertandingan harus sama-sama banyak," kata Glenn.
Baca juga: Azzahra tambah pundi emasnya di IOAC 2018
Baca juga: Fadlan Prawira kembali borong dua emas IOAC 2018
Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka (IOAC) kedua digelar tahun ini pada 1-9 Desember di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta.
Ada empat cabang olahraga yang dilombakan di IOAC nanti yaitu renang (1-5 Desember), polo air (1-6 Desember), renang artistik (7-9 Desember), loncat indah (6-9 Desember) serta renang master (9 Desember).
Kabid pembinaan dan prestasi PRSI Wisnu Wardana berharap dengan adanya IOAC tersebut cabang akuatik bisa menjadi primadona atau cabang unggulan di multievent.
"Selain itu untuk mencari bibit untuk melapisi perenang elit nasional," kata Wisnu.
IOAC 2018 diikuti sekitar 2.000 peserta baik perenang lokal maupun mancanegara.
Baca juga: Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka (IOAC) digelar awal Desember
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018