Sandiaga mengatakan, pihaknya juga menyampaikan rasa prihatin serta turut berbelasungkawa kepada keluarga korban atas kejadian tersebut. Diharapkan, para aparat penegak hukum di Indonesia bisa segera mengusut hingga tuntas kasus itu.
"Pertama-tama, kami prihatin dan turut belasungkawa. Kami mengecam, mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan sekelompok kriminal bersenjata tersebut," kata Sandiaga, seusai meresmikan Rumah Pemenangan Prabowo Sandi di Kawasan Permata Jingga Kota Malang, Jatim, Rabu.
Sandiaga menambahkan, pihaknya mengharapkan para aparat bisa bekerja dengan cepat dalam mengusut kejadian tersebut. Salah satu yang menjadi catatan penting, menurut Sandiaga, adalah perlunya memberikan jaminan keselamatan terhadap para pekerja Indonesia.
Berdasarkan keterangan dari Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, penyerangan dan penembakan kelompok kriminal bersenjata di sekita Kali Yigi, dan Kali Aurak, Kabupaten Ngana, Provinsi Papua tersebut menewaskan 19 pekerja PT Istaka Karya pada Minggu (2/12).
Kemudian sehari setelahnya, kelompok kriminal bersenjata tersebut juga dilaporkan menyerang Pos TNI Mbua di Kabupaten Nduga, dan satu anggota TNI dari Yonif 755 Kostrad dilaporkan gugur akibat serangan tersebut.
"Kita perlu menghadirkan keselamatan para pekerja kita, karena sudah sulit untuk mencari lapangan pekerjaan, jangan sampai mereka harus kehilangan nyawa dalam tugas mereka untuk membangun negeri," ujar Sandiaga.
Presiden Joko Widodo telah menugaskan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal (Pol) Ari Dono untuk menangani kejahatan yang menewaskan belasan pekerja tersebut. Keduanya telah berada di Papua.
Kepala Negara memerintahkan TNI dan Polri mengejar dan menangkap seluruh pelaku yang terlibat dalam penembakan tersebut.
Baca juga: Presiden sampaikan belasungkawa ke keluarga korban penembakan di Nduga, Papua
Baca juga: Komnas HAM ingatkan kepolisian terbuka usut peristiwa Nduga
Baca juga: Tim gabungan evakuasi anggota TNI korban KKSB
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018