Walikota Shanghai, Ying Yong, mengunjungi lokasi proyek di daerah Lingang dan mendorong Tesla untuk mempercepat pembangunan, menurut pernyataan di akun WeChat resmi Shanghai, Kamis.
Pabrik yang dijuluki Gigafactory 3 itu akan menjadi proyek manufaktur investasi asing terbesar yang pernah ada di Shanghai. Perwakilan Tesla belum berkomentar langsung mengenai hal ini.
Palo Alto, perusahaan yang berbasis di California telah mengamankan lebih dari 200 hektar lahan untuk pabrik di China, yang diperkirakan akan menelan biaya miliaran dolar AS untuk pembangunan.
Baca juga: Potong dampak tarif, Tesla berencana produksi 3.000 Model 3 per minggu
Baca juga: Tesla beli tanah di China untuk dirikan pabrik Gigafactory
Pabrik pertama Tesla di negeri Tirai Bambu ini akan membantu pabrikan mobil listrik itu menghindari beberapa risiko yang terkait dengan kendaraan impor, seperti tarif yang lebih tinggi yang disebabkan oleh ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat.
Tarif telah berdampak pada penjualan Tesla di China, perusahaan mengatakan ketika melaporkan laba kuartal ketiga pada bulan Oktober.
Chief Executive Officer Elon Musk mengatakan pada saat itu Tesla sedang berusaha untuk memulai produksi kendaraan Model 3 di China tahun depan. Perusahaan juga telah mulai mengiklankan karyawan untuk fasilitas baru.
Baca juga: Penjualan Tesla di China merosot 70 persen pada Oktober
Baca juga: Di China, Tesla Model 3 mulai dikirim April 2019
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018