• Beranda
  • Berita
  • Pupuk Indonesia salurkan pupuk bersubsidi 8,3 juta ton

Pupuk Indonesia salurkan pupuk bersubsidi 8,3 juta ton

6 Desember 2018 22:05 WIB
Pupuk Indonesia salurkan pupuk bersubsidi 8,3 juta ton
Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero), Achmad Tossin Sutawikara (kiri) berbincang dengan Direktur Utama Graha Sarana Gresik, Ferril Raymond Hattu (kanan) saat monitoring penyaluran stok pupuk bersubsidi di Gudang Penyangga Petrokimia Gresik, di Pakisaji, Malang, Jawa Timur, Kamis (6/12/2018). Pupuk Indonesia mengamankan realokasi pupuk bersubsidi terkait peningkatan kebutuhan pupuk di musim tanam akhir tahun 2018 terutama jenis NPK dan urea. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc. (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)

Optimistis, soalnya pabrik-pabrik semuanya berjalan. Stok nasional sekarang sudah 180 persen, jadi harusnya kalaupun butuh pasti terpenuhI

Malang, Jatim (ANTARA News) - PT Pupuk Indonesia (Persero) hingga akhir November 2018 menyalurkan pupuk bersubsidi 8.345.804 ton atau 88 persen dari jumlah yang ditetapkan pemerintah untuk tahun 2018 sebesar 9,55 juta ton.

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Achmad Tossin Sutawikara saat mengunjungi Gudang Lini III di Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa timur, Kamis, optimistis hingga akhir 2018 perseroan dapat menyalurkan pupuk bersubsidi 100 persen.

"Optimistis, soalnya pabrik-pabrik semuanya berjalan. Stok nasional sekarang sudah 180 persen, jadi harusnya kalaupun butuh pasti terpenuhi," kata Achmad Tossin.

Pupuk Indonesia menjamin bahwa pada musim tanam Oktober 2018-Maret 2019 ini, stok pupuk nasional cukup dan distribusinya tidak terganggu.

Hingga November 2018, stok pupuk bersubsidi nasional di Lini III (gudang yang berlokasi di kabupaten) dan Lini IV (kios resmi) totalnya sebesar 1,29 juta ton.

Jumlah tersebut dua kali lipat dari ketentuan stok yang ditetapkan oleh Pemerintah, jumlah berlimpah itu belum termasuk dengan stok yang terdapat di gudang pabrik dan provinsi.

Rinciannya adalah stok Lini III & IV terdiri dari 501.356 ton Urea, 333.583 ton NPK, 121.603 ton Organik, 179.437 ton SP-36 dan 163.401 ton ZA.

Pupuk Indonesia juga mengimbau petani agar bergabung dengan kelompok tani, sehingga akses untuk memperoleh pupuk subsidi bisa lebih mudah.

Sebab, pupuk bersubsidi hanya dapat diakses oleh petani yang tergabung dalam kelompok tani dan memilki Rencana Definitif Kebutuan Kelompok (RDKK) sebagaimana yang diatur oleh Kementerian Pertanian. RDKK berfungsi untuk menentukan alokasi pupuk subsidi yang didasarkan pada pengajuan.

"Dengan bergabung ke dalam kelompok tani, kebutuhan pupuk petani dapat terakomodir dalam RDKK. Sehingga tidak ada lagi cerita bahwa petani tidak dapat memperoleh pupuk subsidi," kata Tossin.

Berbagai upaya terus dilakukan Pupuk Indonesia untuk menjaga penyaluran pupuk subsidi selalu optimal di antaranya dengan mewajibkan anak perusahaan produsen pupuk yang termasuk dalam Pupuk Indonesia Grup menyediakan stok pupuk subsidi hingga lini IV.

Selain itu, anak perusahaan diwajibkan mengoptimalkan alokasi pupuk subsidi yang tersedia di masing-masing kabupaten/kota, mendorong distributor untuk mengoptimalkan penebusan sebelum Desember 2018, serta mendorong distributor dan kios mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi hingga pekan II Desember 2018.

Guna menanggapi kemungkinan terhambatnya pasokan pupuk pada saat masa tanam, Tossin menegaskan bahwa pihaknya juga telah mengantisipasi dengan meningkatkan sistem monitoring distribusi, menambah jumlah tenaga pemasaran di daerah-daerah, serta memperkuat armada transportasi baik darat maupun laut.

Upaya juga dilakukan dalam meningkatkan jumlah stok pupuk non subsidi di masing-masing kios pupuk yang tadinya sebanyak 200 kg masing-masing untuk urea dan NPK, kini menjadi 500 kg baik untuk NPK dan urea.

Baca juga: Pupuk Indonesia amankan realokasi pupuk bersubsidi

Baca juga: Kini pupuk bersubsidi dipasang label sekuriti


 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018