Kami keluarga BUMN bersama-sama akan memberikan santunan, kemudian kami juga melihat apabila mereka memiliki putra-putri, kami akan membiayai pendidikan mereka
Labuan Bajo (ANTARA News) - Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan memberikan santunan kepada keluarga pahlawan pembangunan Trans Papua, yakni para pekerja PT Istaka Karya yang tewas dibunuh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
"Kami keluarga BUMN bersama-sama akan memberikan santunan, kemudian kami juga melihat apabila mereka memiliki putra-putri, kami akan membiayai pendidikan mereka," kata Menteri BUMN Rini Soemarno saat kunjungan kerja di Labuan Bajo, Jumat.
Rini juga menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebut dan berharap keluarga diberikan ketabahan.
"Kami turut berduka cita tadinya ingin ke sana tapi ada acara ini kami sudah tugaskan deputi kami yang di Timika dan Makassar. Kami seluruh keluarga BUMN turut berduka cita mendoakan arwah mereka diterima oleh Allah SWT dan keluarga diberi kekuatan," katanya.
Sekretaris Perusahaan PT Istaka Karya Yudi Kristanto menyebutkan bahwa pihaknya telah berhasil mengidentifikasi para pahlawan pembangunan Trans Papua dan mengirimkan jenazahnya ke daerah asalnya.
“Beberapa hari, kami kerja luar biasa. Kami banyak memberikan pertanggungjawaban kepada pihak aparat, membantu proses evakuasi dan identifikasi korban, hingga mengirimkan jenazah ke daerah asalnya,” katanya.
Yudi memastikan 16 korban terindentifikasi adalah para pekerja dari PT Istaka karya. Delapan jenazah dari Toraja (Sulawesi Selatan), dua jenazah dari Gowa (Sulawesi Selatan) , empat jenazah dari Palu (Sulawesi Tengah), satu jenazah dari Nusa Tenggara Timur, dan satu jenazah dari Tebing Tinggi (Medan).
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Minggu (2/12) menyerang dan membunuh karyawan PT Istaka Karya yang sedang melakukan pembangunan jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.
Baca juga: Istaka Karya pulangkan pahlawan pembangunan Trans Papua
Baca juga: Jusuf Kalla: mereka sudah bekerja membangun Papua
Baca juga: Istaka: pekerja tak ambil foto HUT OPM
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018