"Sebesar 20 persen, ditambah investasi lain. Kita prioritaskan yang sudah ada di dalam 'pipeline' kita," katanya usai pembukaan Rapat Kerja Nasional BPKH di Jakarta, Rabu.
Dana kelolaan BPKH pada 2018 ini ditargetkan mencapai Rp111 trliun dan pada 2019 meningkat menajdi Rp121,3 triliun.
Dengan adanya investasi langsung di luar negeri tersebut, akan mengubah komposisi dana kelolaan yang saat ini dimasukkan dalam deposito dan sukuk.
BPKH sendri telah menyusun rencana strategis yang dimulai tahun depan untuk menanamkan investasi di sektor transportasi, perhotelan dan katering di Arab Saudi, dengan menggandeng Islamic Development Bank.
BPKH juga telah menjajaki kerja sama dengan sejumlah BUMN dalam melakukan investasi di Arab Saudi. Untuk perhotelan, rencananya akan berinvestasi di Madinah dan Mekah.
Anggito mengatakan, sampai sejauh ini, selain tiga sektor tersebut, belum ada rencana lainnya dalam berinvestasi. Meski demikian, pihaknya tetap mengkaji seluruh kemungkinan investasi.
Sementara itu, dalam Rapat Kerja Nasional BPKH, Anggito juga menyampaikan program kemaslahatan umat BPKH dengan memberikan bantuan untuk korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala dan SIgi di Sulawesi Tengah dan rehabilitasi NTB.
Rapat Kerja Nasional BPKH dibuka oleh Wakil Presiden M Jusuf Kalla. Dalam pembukaan tersebut, Wakil Presiden meminta BPKH berhati-hati dalam berinvestasai agar tidak merugi.
Baca juga: Wapres ingatkan berhati-hati investasikan dana haji
Baca juga: Wapres: investasi dana haji di Arab menguntungkan
Baca juga: Kemenag alihkan dana haji Rp103 triliun
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018