Gelombang pertama terjadi sejak kemunculan jaringan Al-Qaeda dan bagaimana keterkaitannya dengan Jamaah Islamiyah di Indonesia, kata Tito saat menjadi pembicara dalam acara Victoria Police and Leadership in Counterterrorism Forum di Melbourne, Australia, Rabu.
"Dan gelombang kedua mulai dirasakan sejak kehadiran ISIS dan bagaimana pengaruhnya dengan Jamaah Anshorut Daulah (JAD) yang ada di Indonesia," kata Tito melalui keterangan tertulisnya yang diterima Antara pada Rabu.
Tito mengatakan ada dua hal penting yang bisa ditempuh dalam penanganan kejahatan terorisme yaitu melalui pendekatan keras maupun pendekatan lunak.
"Namun, kedua pendekatan ini harus berjalan secara simultan guna mengoptimalkan hasil dan tujuan yang hendak dicapai," ujarnya.
Di samping itu, Tito mengatakan penegak hukum juga penting untuk memahami pemahaman, paradigma maupun tindakan yang menjadi strategi dari para pelaku teror tersebut.
"Pemahamanan ini akan mempengaruhi pilihan bertindak bagi para penegak hukum guna melaksanakan counter strategy untuk mencegah dan menanggulangi kejahatan terorisme," ujarnya.
Baca juga: Indonesia-Australia bahas pencegahan kejahatan transnasional
Baca juga: Polisi Hong Kong puji Polri sukses berantas teroris
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018