Peran dan fungsi LKBN sebagai kantor berita milik pemerintah, kata Suryanto, di Semarang, Kamis, harus berdiri di semua golongan alias netral pada masa kampanye Pemilu 2019.
Ia menekankan bahwa netralitas LKBN Antara pada tahun politik ini sangat penting, mengingat adanya beberapa media yang mengambil sikap sebagai media partisan dengan berbagai kepentingan.
"Netralitas LKBN Antara mutlak diperlukan dalam rangka menjaga marwah sebagai kantor berita nasional," katanya ketika menjawab pertanyaan mengenai posisi kantor berita yang lahir pada tanggal 13 Desember 1937, atau sebelum kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945.
Selain itu, kata Suryanto, LKBN Antara harus menjaga dan menegakkan idealisme dengan menghadirkan informasi objektif, terverifikasi, dan bertanggung jawab. Apalagi, pers belakangan ini mulai tergerus oleh media sosial yang makin masif.
Dengan demikian, katanya lagi, LKBN Antara bisa turut meluruskan informasi berisi kebohongan, kebencian dan fitnah yang beredar di tengah masyarakat.
Suryanto mengemukakan bahwa makin banyaknya media yang beredar di tengah masyarakat, bahkan sampai ke daerah-daerah, LKBN Antara harus menjadi ujung tombak penyebaran informasi yang kredibel, transparan dan akuntabel.
Ia berharap LKBN Antara makin berkibar sebagai bank informasi yang terpercaya dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia serta turut membangun integrasi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahkan juga menjadi rujukan bagi media asing.
Pada peringatan HUT Ke-81 Perum LKBN Antara, Suryanto juga mengharapkan segenap jajaran di kantor berita tertua di Indonesia ini harus melakukan evaluasi terhadap kinerja selama ini.
Baca juga: LKBN ANTARA dinilai sebagai mitra pemerintah dan masyarakat
Baca juga: LKBN Antara raih penghargaan Media Menginspirasi
Baca juga: ANTARA: Buku foto upaya diseminasi kemajuan pembangunan
Pewarta: Kliwon
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018