Hasil ini memperburuk rekor Bandung BJB dalam perjalanannya di Proliga 2019, sebab pada pertandingan seri pertama yang berlangsung di GOR Amongrogo, mereka juga takluk dari juara bertahan Jakarta Pertamina Energi dengan skor yang sama 3-0.
"Kami menyadari bahwa tim ini pembentukannya terlalu mepet, yakni sekitar seminggu sebelum pelaksanaan Proliga 2019. Namun, kami masih memiliki peluang di seri selanjutnya yang akan dilangsungkan di Bandung," kata Pelatih BJB, Teddy Hidayat usai laga di GOR Tridharma, Kabupaten Gresik, Jumat.
Pada laga tersebut, sebenarnya Pimpichaya Kokram dan kawan-kawan mempunyai peluang mencetak angka di set kedua, namun mereka harus tertinggal dan kalah dengan selisih empat angka, atau skor akhir 25-21.
Di set ketiga, permainan BJB sama seperti set pertama dan relatif tidak berkembang, sehingga harus mengakui keunggulan PGN Popsivo dengan selisih cukup jauh, yakni sembilan angka, sekaligus menutup laga dengan keunggulan lawan.
Sementara bagi PGN Popsivo, hasil ini cukup untuk menjaga tren positif, sebab kemenangan ini adalah kali kedua setelah di Yogyakarta mereka menaklukkan Jakarta Elektrik PLN dengan skor 3-0 atau tiga set langsung.
"Memang kami tidak terlalu sulit dalam laga ini, sebab sebelumnya telah melakukan persiapan untuk menghadapi pertandingan sore ini," kata Kapten Tim PGN Popsivo, Amalia Fajrina, usai laga.
Pelatih PGN Popsivo, Chamnan Dokmai mengatakan hasil ini cukup bagus untuk menapaki laga selanjutnya, dan kami berharap bisa terus meraih tren positif dalam Proliga 2019.
Di laga berikutnya, PGN Popsivo akan menghadapi Jakarta BNI 46 di seri ketiga yang akan berlangsung di Bandung Jumat (21/12), sedangkan Bandung BJB akan bertemu Jakarta Elektrik PLN di seri ketiga hari yang sama.
Baca juga: Seri kedua Proliga 2019 digelar di GOR Tridharma Petrokimia Gresik
Baca juga: Proliga 2019 siap tawarkan kejutan
Baca juga: Proliga 2019 tanpa Petrokimia Gresik
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018