Dua puluh keluarga yang terdiri atas 86 orang, termasuk sembilan balita dan dua bayi, harus dievakuasi ke Mess Gunung Gambir karena tanah longsor dikhawatirkan menerjang rumah mereka, kata Kepala Kepolisian Sektor Sumberbaru AKP Subagiyo saat dihubungi dari Jember, Minggu.
"Warga yang dievakuasi tersebut karena rumahnya berdekatan dengan lokasi tanah longsor, sehingga dikhawatirkan tanah longsor meluas dan menimpa rumah puluhan warga," katanya.
Dia menjelaskan tingginya curah hujan Sabtu (15/12) siang hingga malam meningkatkan debit air sungai dan menyebabkan tebing di kawasan perkebunan teh tersebut longsor pada Sabtu (15/12) pukul 15.20 WIB dan pukul 19.15 WIB. Tanah longsor kedua terjadi di dekat permukiman penduduk.
Ia mengatakan longsoran tanah menyebabkan rumah tiga karyawan perkebunan Gunung Gambir rusak. "Namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana longsor tersebut," katanya.
Subagiyo mengatakan petugas kesehatan Puskesmas Sumberbaru memberikan pengobatan kepada warga yang terdampak tanah longsor di Gunung Gambir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember juga memberikan bantuan makanan siap saji kepada korban yang rumahnya terdampak tanah longsor.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo mengimbau masyarakat di lereng Gunung Gambir meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi tanah longsor susulan.
"Warga akan kembali dievakuasi ke tempat yang aman ketika hujan deras mengguyur kawasan perkebunan Gunung Gambir pada sore atau malam hari untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Baca juga: 4 rumah rusak akibat tanah longsor di Jember
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018