Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Simalungun Ramadani Purba di Simalungun, Selasa, mengatakan longsor material yang berupa tanah bercampur lumpur dan potongan kayu gelondongan dari Bukit Simarbalatuk itu, terjadi dua kali menimpa tiga mobil.
Kejadian pertama pada pukul 13.20 WIB, material tanah bercampur lumpur serta bongkahan kayu gelondongan dari Bukit Simarbalatuk menimpa truk tronton BK 8058 BS yang bermuatan barang kelontong tujuan Medan-Sibolga.
Longsor susulan terjadi pada pukul 16.30 WIB menimpa truk, mobil angkutan Bumi Karsa jenis L 300 BK 8033 JQ dan Toyota Rush D 1468 SAK arah Pematangsiantar menuju Kabupaten Samosir.
Ramadani Purba mengatakan akibat longsor itu untuk sementara arus lalu lintas diberlakukan satu arah.
Kendaraan yang datang dari arah Pematangsiantar dan Simalungun menuju kawasan pantai barat tidak dapat melintas sama sekali.
Namun, kendaraan yang datang dari arah pantai barat menuju Kota Pematangsiantar dan Simalungun masih bisa melintas melalui jalur alternatif, masuk dari Desa Girsang dan keluar di Simpang Palang.
"Memang ada jalur alternatif, tetapi kondisinya tidak bagus sehingga tidak memungkinkan dibuat dua jalur," katanya.
Hingga saat ini, timbunan tanah masih menutup jalan, belum dapat disingkirkan, karena hujan masih cukup deras dan alat berat sulit menjangkau lokasi longsor.
Kanit Lantas Polsek Parapat Ipda M. Matondang menegaskan kondisi jalan alternatif dari Pintu Palang Pondok Bulu, Nagori Dolok Panribuan, melalui Sitahoan tembus ke Sipanganbolon, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, juga rawan dilintasi.
Dia mengimbau pengendara secara khusus mobil, agar tidak melintasi jalur alternatif itu karena bisa terjebak akibat kondisi jalan yang mengkhawatirkan.
Sekretaris Camat Girsang Sipanganbolon Ferry Risdonni Sinaga mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.*
Baca juga: Antrean kendaraan di jalur Siantar-Medan sampai tujuh km
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018