"Masyarakat tidak usah memikirkan soal Nduga karena itu sudah tugas dari TNI, justru yang harus dijaga kini adalah jangan sampai rakyat biasa yang menjadi korban," katanya di Jayapura, Selasa.
Ia mengatakan berdasarkan laporan yang diterima, warga biasa menjadi korban sehingga pihaknya akan kembali rapat dan membicarakan kembali kenapa hal itu bisa terjadi.
"Kami akan membentuk tim investigasi untuk turun langsung ke Nduga guna mencegah adanya korban lagi atas peristiwa ini," ujarnya.
Dia mengharapkan khususnya pada Desember 2018, masyarakat Papua menjaga gema Natal dan tidak mudah percaya sesuatu yang belum jelas kebenarannya.
"Peristiwa Nduga tidak ada kaitannya dengan rakyat biasa, jadi saya sarankan untuk menjaga baik-baik kondisi dan situasi di wilayah masing-masing," katanya.
Pada Minggu (2/12), Kelompok Kriminal Bersenjata menembaki dan membunuh karyawan PT Istaka yang sedang mengerjakan pembangunan jembatan di Distrik Yal, Kabupaten Nduga.
Tercatat 18 orang meninggal, 16 diantaranya karyawan PT Istaka sedangkan dua lainnya anggota TNI AD dan staf BPPJN Papua.*
Baca juga: Tidak ada gembala atau warga sipil tertembak di Nduga
Baca juga: Pembangunan trans-Papua di Nduga direncanakan diambil alih TNI
Baca juga: Enam pekerja terjebak di hutan karena hindari KKB berhasil dievakuasi
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018