"Kami telah meninjau lokasi tanah yang ambles bersama tim ahli geologi dari Pemerintah Kota Surabaya. Diperoleh kepastian tanah di sekitarnya hingga kini masih dimungkinkan bergerak," katanya kepada wartawan di lokasi kejadian, Rabu dini hari.
Untuk itu, dia mengimbau masyarakat tidak mendekat hanya untuk melihat-lihat lokasi amblesnya Jalan Raya Gubeng demi keamanan.
Polisi membuat perimeter dengan memasang garis polisi di radius sekitar 300 meter dari tempat kejadian di Jalan Raya Gubeng yang ambles pada Selasa (19/12), sekitar pukul 21.15 WIB.
Hermawan meminta masyarakat mematuhi perimeter yang telah ditetapkan kepolisian.
Dengan mengutip keterangan dari tim ahli geologi dari Pemerintah Kota Surabaya, dia mengatakan, tanah di sekitar lokasi kejadian masih bergerak dalam waktu yang tidak dapat ditentukan.
Dengan begitu selama perimeter di sekitar lokasi kejadian terus dipasang, dia mengimbau masyarakat mematuhinya.
"Lalu lintas di Jalan Raya Gubeng untuk sementara waktu kami alihkan," ucapnya.
Selain itu, dia menandaskan, rumah-rumah di sekitar lokasi tanah yang bergerak harus dikosongkan demi keselamatan para penghuninya.
Hingga berita ini diturunkan, Tim Rescue masih melakukan evakuasi serta mencari kemungkinan adanya korban.
Ia menyatakan penyebab amblesnya Jalan Raya Gubeng sepanjang sekitar 100 meter, lebar 30 meter, dengan kedalaman 20 meter, yang berlokasi tak jauh dari Rumah Sakit Siloam Surabaya itu masih diselidiki.
Terdapat proyek pembangunan oleh kontraktor PT Nusa Engineering di lokasi tanah ambles di Jalan Raya Gubeng yang diduga sebagai penyebabnya.
Kapolda Luki mengatakan sementara ini terlihat satu mobil serta dua alat berat di dalam amblesnya Jalan Gubeng Surabaya.
"Tim Rescue masih melakukan pencarian kemungkinan adanya korban jiwa. Selain itu beberapa orang dari PT Nusa Engineering telah mulai kami mintai keterangan," ujarnya.*
Baca juga: Bronto skylift dikerahkan tangani jalan ambles
Baca juga: Wakil Wali Kota Surabaya tinjau lokasi jalan ambles
Baca juga: Sejumlah petugas cari korban jalan ambles Surabaya
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo dan Hanif Nashrullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018