• Beranda
  • Berita
  • Layanan pariwisata Sabang diharapkan berstandar tinggi

Layanan pariwisata Sabang diharapkan berstandar tinggi

21 Desember 2018 00:00 WIB
Layanan pariwisata Sabang diharapkan berstandar tinggi
Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata Indroyono Soesilo (kedua kanan), Asisten Vice President Genting Cruise Lines Ika Safitri Nafisah (kedua kiri) dan Wakil Wali Kota Sabang Suradji Junus (kanan) berbincang dengan Kepala Badan Pengembangan Kawasan Sabang Said Fadhil (kiri) usai diskusi pengembangan promosi wisata kapal pesiar di Banda Aceh, Aceh, Kamis (20/12/2018). Kementerian Pariwisata menyebutkan jumlah penumpang kapal pesiar ke Indonesia pada tahun 2019 akan mengalami peningkatan 9,7 persen menjadi 387.873 orang sehingga dibutuhkan penambahan tempat pemberhentian di Sabang dan Medan pada jalur Cruise Ship Selat Malaka. (ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA)
Banda Aceh (ANTARA News) - Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Bahari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar) Indroyono Soesilo mengharapkan layanan industri pariwisata Sabang, Aceh, memiliki standar tinggi untuk menerima wisatawan mancanegara (wisman).

"Memang standarnya kan tinggi, sebab kapal pesiar standarnya juga tinggi karena mengangkut juga wisman, orang-orang kaya," ujar Indroyono dalan Forum Group Discussion Pengembangan Promosi Wisata Cruise Sabang yang diikuti oleh 33 peserta lokakarya dari kementerian terkait, pemerintah daerah, dan industri pariwisata setempat, Kamis.

Di sisi lain, Indroyono menemukan penyedia jasa perjalanan wisata mengakui belum mampu memberi pelayanan untuk menyambut wisman dari kapal pesiar.

"Kalau memang travel agent-nya belum setingkat menerima kapal pesiar, ya mari ditingkatkan sama- kemampuannya sehingga kita bisa lebih bermitra," lanjut dia.

Indroyono menyebut, bila pelaku usaha wisata dapat memberikan pelayanan dengam standar tinggi kepada wisman saat kapal pesiar bersandar, hal itu akan berdampak pada penerimaan devisa yang besar.

Biaya untuk kapal bersiar bersandar sendiri rata-rata diperkirakan sekitar USD 20.000 atau lebih dari Rp 100 juta dalam waktu satu hari.

Terutama di Sabang, yang dilaporkan pada 2019 akan kedatangan 25 kunjungan kapal pesiar. Diketahui ada tiga kapal yang akan memiliki agenda bersandar sebanyak 25 kali. Indroyono mengatakan pihaknya sedang mencari agendanya masuk kapal tersebut untuk lebih cepat mempersiapkan wisata bahari.

"Kapan mereka masuk, kemudian kita persiapkan lebih bagus. Artinya pengelola kapal pesiarnya bekerja sama dengan BPKS (Badan Pengembangan Kawasan Sabang) lebih awal, berkoordinasi dengan travel agent di wilayah lebih awal," ujar dia.

Sementara, bagi yacht club atau kelompok kapal pesiar kecil, Indroyono mengatakan pihaknya akan bertindak untuk mengatur kapal-kapal yang akan datang bersandar ke Sabang untuk dikondisikan di Teluk Sabang.

"Ini jadi tantangan baru bagi kita untuk juga bisa mengalihkan kapal-kapal itu ke Pulau di Provinsi Aceh supaya mereka ada pilihan destinasinya yang lebih nyaman," ujar dia.

Baca juga: Aceh jadikan Pulau Weh destinasi utama pariwisata
Baca juga: Sabang, destinasi baru wisata bahari dunia
Baca juga: Kemenpar dorong Sabang jadi destinasi baru kapal pesiar

 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018