Yohana: Ketahanan keluarga lindungi perempuan

22 Desember 2018 13:33 WIB
Yohana: Ketahanan keluarga lindungi perempuan
Menteri PPPA Yohana Yembise menjawab pertantaan waratawan usai menghadiri acara Peringatan Hari Ibu ke-90 di Bukittinggi Sumatera Barat, Sabtu (22/12/2018). (Foto: ANTARA News/Aditya Ramadhan)
Bukittinggi (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengingatkan pada segenap masyarakat untuk memperkuat ketahanan keluarga dalam memberikan perlindungan perempuan di acara Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-90.

"Diperlukan keseriusan melalui berbagai cara untuk mencegah kekerasan dan diskriminasi. Peran keluarga menjadi salah satu yang diharapkan dapat menjadi bagian utama atau pilar untuk mencegah terjadinya kekerasan melalui penanaman nilai-nilai,  karakter, dan budi pekerti,” kata Yohana di Bukittinggi, Sumatera Barat, Sabtu.

Acara PHI ke-90 mengangkat tema “Bersama meningkatkan peran perempuan dan laki-laki dalam membangun ketahanan keluarga untuk kesejahteraan bangsa." 

Menteri Yohana menuturkan berbagai persoalan sosial saat ini marak terjadi dan berdampak kepada kehidupan masyarakat, khususnya perempuan dan anak, seperti terjadinya kekerasan dan bentuk-bentuk perlakuan diskriminasi lainnya. 
 
Selain mendorong para pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian, pengakuan, dan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan, PHI juga diharapkan dapat membawa pengaruh dan energi positif bagi peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak, dan kemajuan perempuan. 

Hal ini memberikan keyakinan besar bahwa perempuan, apabila diberi peluang dan kesempatan akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya.

Dewasa ini, terbukti perempuan mampu menjadi motor penggerak dan motor perubahan dalam berbagai sektor kehidupan.

Hari Ibu diperingati sebagai momentum untuk mengenang dan menghargai semangat serta perjuangan kaum perempuan dari berbagai latar belakang dalam pergerakan,  merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.

“Peringatan Hari Ibu hakikatnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan, serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia,” kata Yohana.

Kegiatan PHI di Bukittinggi ini menutup seluruh rangkaian kegiatan PHI ke-90 tahun 2018 untuk menyuarakan aspirasi kaum perempuan dalam memperjuangkan hak-haknya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Yohana juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada enam pimpinan organisasi perempuan, yaitu OASE KK, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), TP PKK Pusat, Dharma Pertiwi, Dharma Wanita Persatuan Pusat, dan Bhayangkari.*



Baca juga: Kowani: Segera sahkan RUU Kekerasan Seksual

Baca juga: KPAI : Peran ibu tidak tergantikan oleh teknologi

Baca juga: Kowani: Hari Ibu Indonesia berbeda dengan mothers day


 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018