Perusahaan teknologi asal China itu mengatakan bahwa jumlah tersebut sebagian besar didorong oleh kesuksesan produk-produk Huawei seperti seri P20, Honor 10 dan Mate 20.
"Di pasar ponsel pintar global, Huawei telah berubah dari yang dianggap sebagai "lainnya" dalam statistik menjadi peringkat di antara 3 pemain Top di dunia," kata Huawei dalam sebuah pernyataan, lansir Cnet, Minggu (23/12).
Huawei juga mengungkapkan bahwa pengiriman smartphone meningkat dari 3 juta unit pada 2010. Tahun lalu, Huawei berhasil menjual 153 juta unit.
Huawei menyalip Apple pada kuartal kedua tahun 2018, menjadi vendor ponsel terbesar kedua di dunia, menurut data Canalys.
Terlepas dari keberhasilannya tahun ini, Huawei masih menghadapi beberapa tantangan, terutama dengan pemerintah Amerika Serikat.
Pada bulan Februari, para pejabat intelijen AS menyarankan orang Amerika untuk tidak membeli produk Huawei karena takut perangkat tersebut digunakan oleh pemerintah China untuk memata-matai AS.
Pada bulan Januari, AT&T menarik diri dari kesepakatan menjual Huawei Mate 10 Pro, dan Verizon dilaporkan mengikuti langkah tersebut.
Namun, Huawei masih populer di sejumlah negara, seperti China dan Eropa. Lebih dari 500 juta orang di lebih dari 170 negara menggunakan ponsel Huawei, menurut perusahaan tersebut.
Pada bulan Agustus, Huawei menaikkan perkiraan pengirimannya untuk 2018 dari 180 juta menjadi 200 juta, dan menargetkan untuk menjadi vendor ponsel terbesar di dunia pada akhir 2019, demikian Cnet.
Baca juga: AS bela Kanada mengenai penangkapan CFO Huawei
Baca juga: Huawei optimistis industri telekomunikasi Indonesia semakin sehat
Baca juga: Huawei incar posisi tiga besar pasar smartphone Indonesia
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018