Jember, Jatim, (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember melaporkan sebanyak 2.482 kepala keluarga (KK) yang tersebar di beberapa desa dan kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur terdampak banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.Petugas BPBD Jember terus melakukan pendataan dan menyalurkan bantuan kepada korban yang terdampak bencana banjir, tanah longsor, dan banjir bandang, bahkan di beberapa lokasi yang masih banjir didirikan posko siaga bencana
"Hasil pendataan sementara, jumlah lokasi yang terdampak banjir, banjir bandang, dan tanah longsor tersebar di 20 titik yang berada di 13 kecamatan di Jember," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo di Jember, Senin.
Ribuan rumah warga yang tersebar di belasan kecamatan di Kabupaten Jember diterjang banjir, tanah longsor, dan banjir bandang sejak Sabtu (22/12) hingga Minggu (23/12), bahkan banjir masih menggenangi di sejumlah titik seperti di Kecamatan Kencong hingga Senin ini.
Berdasarkan data yang dihimpun petugas BPBD Jember di lapangan, jumlah warga yang terdampak banjir di Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan sebanyak 492 KK, Desa Curahlele-Kecamatan Balung sebanyak 170 KK Desa Sukorejo-Kecamatan Bangsalsari sebanyak 230 KK, Desa Sumberagung, Kecamatan Sumberbaru sebanyak 811 KK.
Kemudian di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo sebanyak 5 KK, Desa Keraton, Kecamatan Kencong sebanyak 448 KK, Desa Paseban, Kecamatan Kencong sebanyak 24 KK Desa Pancakarya-Kecamatan Ajung sebanyak 60 KK, Desa Sidomulyo, Kecamatan Semboro sebanyak 50 KK Desa Pondok Jeruk, Kecamatan Jombang sebanyak 150 KK.
Di Desa Klompangan Ajung, banjir menyebabkan Kantor Kecamatan Ajung terendam setinggi 50 cm, sedangkan pendataan di sejumlah lokasi lainnya masih terus dilakukan seperti di Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru dan Desa Karanganyar, Kecamatan Ambulu.
"Banjir bandang terjadi di Dusun Mandilis, Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo dengan jumlah rumah warga yang terdampak sebanyak 35 kepala keluarga dan delapan rumah mengalami kerusakan yang cukup berat," katanya.
Untuk bencana tanah longsor terjadi di Desa Kaliglagah, Kecamatan Sumberbaru yang menyebabkan 7 KK terdampak longsor dan Desa Jatiroto, Kecamatan Sumberbaru masih dilakukan pendataan, serta satu rumah rusak ringan akibat longsor di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates.
"Petugas BPBD Jember terus melakukan pendataan dan menyalurkan bantuan kepada korban yang terdampak bencana banjir, tanah longsor, dan banjir bandang, bahkan di beberapa lokasi yang masih banjir didirikan posko siaga bencana," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat yang berada di lokasi rawan banjir dan tanah longsor di Kabupaten Jember untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman bencana alam tersebut karena tanggul Sungai Kencong jebol dan intensitas curah hujan diprediksi masih tinggi selama beberapa hari ke depan.
"Warga juga diimbau untuk mengungsi ke tempat yang aman saat hujan deras mengguyur kawasan setempat pada malam hari, sehingga seluruh pihak diminta selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Baca juga: Seribu lebih rumah di Jember terendam banjir
Baca juga: 2.741 rumah warga Jember terdampak banjir
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018