• Beranda
  • Berita
  • PENA 98 apresiasi pemerintahan Jokowi atas Freeport

PENA 98 apresiasi pemerintahan Jokowi atas Freeport

25 Desember 2018 20:26 WIB
PENA 98 apresiasi pemerintahan Jokowi atas Freeport
Spanduk apresiasi PENA 98 atas keberhasilan Jokowi merebut kembali kepemilikan saham mayoritas PT Freeport. (Istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Jaringan Perhimpunan Nasional Aktivis (PENA) 98 memasang sejumlah spanduk ucapan terima kasih Jokowi di sejumlah jalan protokol di Indonesia, sebagai apresiasi atas keberhasilan pemerintah mengambil alih saham mayoritas PT Freeport Indonesia. 

"Spanduk itu merupakan bentuk apresiasi kita atas perjuangan pemerintah mewujudkan keinginan rakyat Indonesia untuk bisa menguasai perusahaan tambang yang sudah puluhan tahun bebas mengeruk kekayaan alam di negeri ini tanpa kompensasi yang pantas," ujar Sekjen PENA 98 Adian Napitupulu di Jakarta, Selasa. 

Adian mengatakan spanduk berukuran 4x1 meter tersebut bertuliskan Terima Kasih Pak Jokowi Telah Mengambil Alih Freeport Menjadi Milik Indonesia. 

Spanduk itu dipasang di sejumlah titik di 23 provinsi seperti Jakarta, Jawa Barat, Banten, Aceh dan lainnya. 
  
Presidium PENA 98 Propinsi Banten Muhamad Sofyan mengatakan bahwa keberhasilan pemerintah menguasai 51 persen saham Freeport merupakan bukti kinerja dan kiprah pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Aksi ini sebagai ucapan terima kasih kepada Pak Jokowi yang juga merupakan anggota kehormatan PENA 98. Ini bentuk penghargaan kami kepada beliau telah berhasil mengambil alih Freeport menjadi milik bangsa Indonesia,” ujar Sofyan. 

Sofyan menekankan Nasionalisasi Asset Tambang dan Migas merupakan program perjuangan PENA 98 yang pernah bersama didiskusikan bersama Jokowi.

Sofyan menegaskan pemasangan spanduk itu tidak ada kaitannya dengan Pilpres, meskipun saat ini Jokowi maju sebagai petahana.

"Tidak ada kaitan dengan Pilpres, ini murni ucapan terima kasih PENA 98 yang mayoritas kaum milenial terhadap jasa dan integritas pak Jokowi atas bangsa ini,” ujarnya.

Saat disinggung soal adanya pernyataan nyinyir yang mempertanyakan mengapa pemerintah harus membeli saham Freeport untuk menguasai kepemilikan mayoritasnya, Sofyan menekankan bahwa dulu pemerintahan Orde Baru yang menjualnya kepada pihak asing.

“Kalau sekarang dipertanyakan kenapa harus beli, lalu kenapa dulu harus dijual kalau itu aset bangsa,” tegasnya. 

Sofyan mengatakan pengambilalihan saham Freeport menjadi milik bangsa Indonesia adalah prestasi yang sangat membanggakan karena tidak mudah dilakukan. 

"Baru pemerintahan pak Jokowi yang sukses dan berhasil melakukannya,” ujarnya.

Baca juga: Ma'ruf Amin apresiasi perolehan 51 persen saham Freeport
Baca juga: CEO Freeport targetkan pembangunan smelter selesai dalam lima tahun
Baca juga: Presiden umumkan pelunasan divestasi PT Freeport


 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018