Delapan kecamatan di Pandeglang kebanjiran

26 Desember 2018 13:31 WIB
Delapan kecamatan di Pandeglang kebanjiran
Warga melihat rumah penduduk yang terendam banjir di kampung Kadu Gareng, Desa Sukarame, Labuan, Banten, Rabu (26/12/2018). Hujan deras disertai pasang air laut membuat Sungai Cipunten Agung meluap sehingga menyebabkan banjir di beberapa wilayah. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama.
Pandeglang (ANTARA News) - Delapan kecamatan di Kabupaten Pandeglang yang terdampak tsunami 22 Desember pada Rabu kebanjiran dengan tinggi genangan sampai 1,5 meter.

Menurut Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pandeglang Ade Mulyana di Pandeglang, Rabu, banjir melanda Kecamatan Labuan, Sukaresmi, Munjul, Angsana, Bojong, Patia, Pagelaran dan Panimbang.

Di Kecamatan Labuan banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Cipunten setelah hujan deras turun.

"Sebenarnya air mulai menggenang sejak Minggu malam (23/12) akibat hujan terus mengguyur Pandeglang, namun parahnya hari ini. Air mulai naik pukul 08.00 WIB," kata Ade.

Ia mengatakan banjir paling parah terjadi di Desa Teluk dan Desa Kalanganyar di Kecamatan Labuan, tempat sekitar 1.014 rumah warga terdampak terjangan tsunami pada 22 Desember malam.

"Rumah yang masih berdiri sekarang direndam banjir. Tidak ada korban karena warga masih berada di pengungsian," katanya.

Warga Kecamatan Labuan setelah tsunami umumnya mengungsi ke Kecamatan Jiput dan sampai sekarang masih bertahan di pengungsian. Kecamatan Angsana dan Munjul juga menjadi tempat pengungsian warga dari beberapa kecamatan yang terdampak tsunami.

Sekarang jalanan di kecamatan-kecamatan itu tergenang. "Jalan sulit dilalui, sehingga pengiriman bantuan terhambat," kata Ade.

Baca juga:
Banjir melanda beberapa desa di Pandeglang
Pengungsi di Pandeglang 3.050 orang

 

Pewarta: Sambas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018