• Beranda
  • Berita
  • Warga yang mengungsi di pegunungan Lampung belum tersentuh bantuan

Warga yang mengungsi di pegunungan Lampung belum tersentuh bantuan

27 Desember 2018 06:37 WIB
Warga yang mengungsi di pegunungan Lampung belum tersentuh bantuan
Arsip Foto. Personel kepolisian menggendong warga korban tsunami dari Pulau Sebesi dan Sebuku setibanya di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Rabu (26/12/2018). Sebanyak 1.500 orang pengungsi korban tsunami dari Pulau Sebesi dan Sebuku dievakuasi menuju Kalianda. ANTARA FOTO/Ardiansyah/kye.
Bandarlampung (ANTARA News) - Korban tsunami di pesisir Pantai Kunjir, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, yang mengungsi di pegunungan belum terjamah bantuan menurut tim Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

"Dari awal sampai ujung lokasi bencana tsunami memang ada posko bantuan, cuma belum menjangkau semuanya. Kami pernah mengecek salah satunya di Pantai Kunjir, khususnya warga yang mengungsi di pegunungan, ternyata benar," kata Tim Respons Lapangan Baznas Pusat Gunawan di Lampung Selatan, Rabu (26/12).

Gunawan menjelaskan sejak Senin (24/12 warga di kawasan Pantai Sukaraja hingga ujung perairan Pantai Kunjir sebagian mengungsi ke daerah pegunungan.

"Itu juga yang menjadi faktor (penyebab mereka) tidak terjangkau bantuan bagi pengungsi. Karena, jika pengungsi membutuhkan makanan maka mereka harus turun, sedangkan relawan di posko-posko tidak ingin mengantarkan ke atas pegunungan," kata dia.

Guna mengatasi masalah tersebut, Baznas berencana menambah satu posko bantuan di kawasan Pantai Kunjir dan Pantai Sukaraja untuk memastikan pengungsi yang membutuhkan bantuan bisa mendapatkannya.

"Kita juga akan buka posko kesehatan di Pantai Sukaraja dan juga posko di Pantai Kunjir, kita akan mendirikan satu dapur umum," katanya.

"Kita juga akan memasok logistik langsung kepada warga untuk memastikan benar-benar sampai," Gunawan menambahkan.

Ia mengatakan tim Baznas selain itu akan menyediakan obat-obatan untuk membantu warga yang mengalami masalah kesehatan selama dalam pengungsian.

"Kebanyakan orang tua dan anak-anak yang menderita ISPA dan gatal-gatal. Kita juga akan melihat realitanya, jika memang membutuhkan kita juga akan memasok alat rumah tangga demi kebutuhan dapur umum," kata dia.

Baca juga:
Warga pesisir Lampung kembali mengungsi, khawatir tsunami datang
1.500 warga Pulau Sebesi dan Sebuku dievakuasi

 

Pewarta: Edy Supriyadi, Damiri
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018