Jakarta (ANTARA News) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya meminta jajarannya untuk menyiapkan dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) ke-2 Indonesia yang memungkinkan memenuhi target menekan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celsius pada 2030.target di bawah 1,5 derajat celsius memungkinkan
"Saya minta dilakukan studi dulu, kalau melihat konsistensi dan kebijakan Presiden, menurut saya, (target di bawah 1,5 derajat celsius) memungkinkan," kata Siti kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, dirinya juga sudah berinteraksi dengan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan menanyakan langsung kesiapan sektor energi untuk menjawab tantangan global untuk menekan kenaikkan suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celsius.
Ia mengatakan sudah banyak langkah-langkah yang dilakukan Kementerian ESDM untuk menekan emisi, seperti pengembangan energi bayu (tenaga angin), penggunaan panel surya, termasuk menekan penggunaan batu bara. Namun political will belum tertulis dengan baik.
"Saya bilang ke Pak Jonan, berani nggak menjawab bahwa kita sebetulnya tidak lagi berpikir 2 derajat tetapi 1,5 derajat. Terus Pak Jonan bilang, berani Bu Nur. Kalau begitu saya akan meminta tim untuk menyiapkan studinya," ujar Siti.
Sektor energi berada di posisi kedua terbesar setelah sektor kehutanan yang ditetapkan untuk menyumbang penurunan emisi dalam NDC Indonesia. Jika dari sektor kehutanan 17,2 persen, dari sektor pertanian 0,32 persen, dari industri 0,1 persen dan limbah 0,38 persen, maka dalam NDC pertama dari sektor energi ditetapkan harus menyumbang penurunan emisi 11 persen dari target 29 persen yang menjadi komitmen Indonesia dalam Kesepakatan Paris.
Siti mengatakan studi kebijakan biasanya tidak akan memakan waktu lama. Jika sekarang saja diketahui sudah mampu menurunkan emisi sekitar 700 juta ton CO2e, atau sekitar 20 persen target penurunan emisi, dan belum pula menyertakan dari industri yang mampu menurunkan emisi 300 juta ton CO2e, maka menyiapkan NDC kedua dengan target menekan kenaikkan suhu bumi di bawah 1,5 derajat celsius untuk bisa diserahkan pada Sidang PBB di New York pada September 2019 mendatang, bisa dilakukan.
Saat ditanya apakah artinya Indonesia juga dapat menaikkan komitmen penurunkan emisi di atas 29 persen,"Enggak lah jangan, belum ke sana, belum bisa dijawab, kita studi dulu saja yang ini," jawab Menteri.
Staf Ahli Menteri LHK Bidang Industri dan Perdagangan Internasional Laksmi Dewanti mengatakan proses pembaharuan NDC baru akan berjalan. Ini merupakan dokumen dinamis sehingga bisa dilakukan penyesuaian, namun tidak boleh mengurangi komitmen.
Dalam NDC, menurut dia, disebutkan sektor prioritas, target, bagaimana pencapaian penurunan emisinya. Semua hal tadi akan dikaji dan diperbaharui, apakah perlu ditambah sektor prioritas baru atau komposisi persentase yang diubah tanpa mengurangi 29 tambah 12 persen target penurunan emisi Indonesia pada 2030.
Lalu, strategi apa yang juga perlu ditambahkan selain yang sudah ada dalam NDC, ujar Laksmi.
Sesuai arahan Menteri LHK, ia mengatakan target awal NDC disusun untuk menekan kenaikkan suhu bumi dua derajat celsius. Tapi laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) terbaru mendorong semua pihak melakukan upaya lebih, agar bisa memastikan kenaikkan suhu hanya terjadi di bawah 1,5 derajat celsius, dan komitmen Indonesia ke arah sana.
Baca juga: COP 24 momentum revisi target penurunan emisi
Baca juga: PBB meyakinkan pendanaan iklim terpenuhi
Baca juga: Pengendalian iklim belum "on-track"
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018