Jakarta (ANTARA News) - PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) kembali meraih penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yaitu Proper kategori Emas melalui Unit Pembangkitan Paiton 1 dan 2.Ini menjadi istimewa mengingat PLTU Paiton 1-2 bukanlah pembangkit yang terbesar (kapasitas) dan tercanggih teknologinya
"Proper Emas adalah perwujudan dari kesungguhan seluruh PJB dalam mengelola pembangkit yang berkomitmen pada pelestarian lingkungan. Ini menjadi istimewa mengingat PLTU Paiton 1-2 bukanlah pembangkit yang terbesar (kapasitas) dan tercanggih teknologinya," kata Direktur Operasi 1 PT PJB Sugiyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.
Sebelumnya, pada 2017, PT PJB merengkuh penghargaan ini dan menjadi unit pembangkitan pertama dan satu-satunya yang mendapatkan Proper Emas di PT PLN (Persero) Group dan pada 2018, kembali mendapatkan Proper Emas untuk kedua kalinya.
Senada Sugiyanto, Mustofa Abdillah selaku General Manager PLTU Paiton 1-2 mengatakan, setelah mendapatkan Proper Emas untuk pertama kali pada 2017, PJB mengawali 2018 dengan program "rendah hati".
Rendah hati juga merupakan kependekan dari rencanakan, notifikasi, dalami, hasilkan, hadapi, dan selalu terus menerus untuk intropeksi (recheck).
"Ini menjadi penting agar selalu terjaga komunikasi dan interaksi internal dan eksternal UP Paiton sehingga menjadi motivasi utama untuk lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan/masyarakat, " katanya.
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) dalam pengelolaan lingkungan telah dikembangkan dan diterapkan oleh KLHK sejak 1995 untuk mengukur kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan.
Terdapat 5 kriteria proper, yaitu Hitam, Merah, Biru, Hijau, dan Emas. Proper Emas merupakan peringkat terbaik yakni perusahaan telah menerapkan pengelolaan lingkungan secara menyeluruh dan kontinyu, ditambah dengan corporate social responsibilities (CSR) yang dikelola dengan sangat baik.
PJB Unit Pembangkit Paiton adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan bahan bakar batubara.
PLTU Paiton 1-2 juga merupakan pembangkit dengan tingkat gangguan 1,4 persen pada 2018 yang artinya terbaik se-Jawa-Bali.
Dengan tingkat gangguan sekecil itu, PLTU Paiton 1-2 digadang sebagai PLTU yang andal dalam operasional serta produsen listrik yang berkualitas.
Di samping itu, PLTU Paiton 1-2 telah menerapkan pengelolaan lingkungan secara menyeluruh dan juga mengelola CSR melalui program-program yang terukur secara andal.
Organic integrated system plus (OIS+) dan Desa Wisata Binor Harmoni (Dewi Harmony) adalah dua program andalan CSR PT PJB yang didapuk sebagai ujung tombak dalam memberdayakan masyarakat sekitar untuk menambah nilai kebermanfaatan dari eksistensi unit pembangkit.
OIS+ merupakan program pertanian selaras alam dengan tujuan menciptakan kemandirian petani secara intelektual, managerial, dan material.
Melalui OIS+, pupuk yang digunakan adalah pupuk organik dan pestisida nabati.
PJB bersama masyarakat dan kelompok tani telah menerapkan sistem ini pada lahan seluas 40 ha pada 2018.
Selain itu, 10 petani telah memiliki sertifikasi fasilitator pertanian organik dari Lembaga Sertfikasi Profesi (LSP) Pertanian Seloliman, Mojokerto.
Baca juga: 20 perusahaan raih penghargaan Proper Emas 2018
Baca juga: PJB Paiton aktif bangkitkan perekonomian masyarakat
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018