Pandeglang, Banten, (ANTARA News) - Status Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda, Provinsi Banten hingga kini dalam status "Siaga Level III" setelah beberapa hari terakhir aktvitas kegempaan mengalami penurunan, demikian pernyataan Ketua Tim Tanggap Darurat Letusan Gunung Anak Krakatau, Kushendratno.Kami mengimbau warga maupun nelayan agar tidak mendekati letusan, karena membahayakan dan menjadikan ancaman keselamatan jiwa
Saat dihubungi di Pandeglang, Minggu, Kushendratno, yang sudah 12 tahun bekerja di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi - Badan Geologi Kementerian ESDM itu menyatakan aktivitas kegempaan gunung tersebut mengalami penurunan drastis.
Sehari sebelumnya (29/12), kata dia, aktivitas letusan terjadi sebanyak 54 kali disertai 65 hembusan dan satu tremor.
Namun sejak Minggu pagi hingga siang ini tercatat alat seismograf Pos Pantau GAK Pasauran, Cinangka, Kabupaten Serang, hanya tiga kali letusan disertai 21 hembusan.
Karena itu, aktivitas letusan GAK terjadi penurunan drastis dibandingkan hari sebelumnya.
Meski demikian, hingga kini status Siaga Level III dengan radius lima kilometer dilarang mendekati kawasan gunung.
"Kami mengimbau warga maupun nelayan agar tidak mendekati letusan, karena membahayakan dan menjadikan ancaman keselamatan jiwa," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, meski tren letusan mengalami penurunan aktivitas kegempaan, namun statusnya belum diubah menjadi waspada. Sebab, penurunan aktivitas kegempaan GAK masih dalam evaluasi.
Selain itu juga masyarakat agar menyiapkan masker,apabila hujan abu dari letusan.
Saat ini, kata dia, tiupan angin bergerak ke arah timur laut dengan ketinggian asap 1.000 meter.
"Kami berharap warga pesisir tenang dan tidak panik,karena aktivitas kegempaan menurun," katanya.
Baca juga: Nelayan dilarang dekati Gunung Anak Krakatau
Baca juga: Aktivitas kegempaan Anak Krakatau menurun
Pewarta: Mansyur
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018