Serangan pasukan koalisi, yang berusaha mengusir anggota Da`esh dari daerah di sekitar Deir Ez-Zour, menewaskan 153 warga sipil, termasuk 71 anak-anak dan 29 perempuan, dan serangan oleh gerilyawan YPG/PKK menewaskan 12 warga sipil selama masa yang sama --termasuk tiga anak kecil, kata Jaringan Suriah bagi Hak Asasi Manusia (SNHR) di dalam laporan yang mencakup masa 101 hari dari 11 September sampai 20 Desember.
Setelah pusat Kabupaten Hajin di Deir Ez-Zour diserbu oleh kelompok teror YPG/PKK, sebanyak 6.000 warga sipil di desa dan kota kecil lain yang dikuasai Da`esh terjebak di dalam pengepungan pasukan Pemerintah Presiden Bashar al-Assad dan gerilyawan YPG/PKK, kata laporan itu.
Baca juga: Iran: penempatan tentara AS di Suriah "tak logis, sumber ketegangan"
Baca juga: Suku Arab di Suriah bergerak setelah Trump putuskan tarik pasukan
Laporan tersebut menambahkan Da`esh menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia, sehingga mereka terpajan serangan membabi-buta oleh pasukan pemerintah dan gerilyawan YPG/PKK.
Da`esh masih menguasai lima kota kecil di bagian pedesaan Provinsi Deir Ez-Zour di Suriah Timur.
Dengan bantuan AS, anggota YPG/PKK menguasai sisi timur Sungai Eufrat dan daerah pedesaan di bagian barat serta timur Dei Ez-Ezour. Prancis juga menyediakan dukungan artileri buat kelompok teror itu.
Sementara itu pasukan pemerintah tetap menguasai bagian barat Deir Ez-Zour.
Setakat ini, anggota YPG/PKK menduduki sebanyak 28 persen dari seluruh wilayah Suriah.
Turki telah lama menyampaikan keberatan dengan tindakan AS bersekutu dengan YPG/PKK untuk melawan Da`esh, dan mengatakan penggunaan satu kelompok teror untuk memerangi kelompok teror lain tak masuk akal.
Dalam kegiatan selama lebih dari 30 tahun melawan Turki, PKK --yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa-- telah bertanggung-jawab atas kematian tak kurang dari 40.000, termasuk perempuan dan anak kecil. YPG adalah cabang PKK di Suriah.
Turki telah menyatakan Ankara akan segera melancarkan operasi kontra-teror ketiga terhadap anggota YPG/PKK di Suriah Utara, dengan alasan ancaman kedua kelompok gerilyawan itu terhadap Turki dan warga sipil lokal.
Suriah telah terjerumus ke dalam perang saudara sengit sejak awal 2011, ketika Pemerintah Bashar al-Assad menindak pemrotes dengan kekuatan yang tak pernah terjadi sebelumnya.
Editor: Chaidar Abdullah
Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018