"Kembang api tidak ada, sayang uangnya. Kalau punya uang lebih baik disumbangkan ke korban bencana tsunami di Banten," katanya usai kegiatan refleksi akhir tahun di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Senin.
Soal hiburan bagi warga pada malam perayaan malam tahun baru, Risma mengatakan banyak tempat hiburan atau keramaian publik di Surabaya yang bisa dikunjungi warga.
Ia berpesan kepada warga Surabaya untuk tetap berhati-hati saat perayaan malam tahun baru karena akhir tahun bukan segala-galanya sehingga tidak menghabiskan segala-galanya juga.
"Kalaupun punya uang agar disisihkan untuk sekolah putra-putrinya, usaha atau disumbangkan kepada warga yang membutuhkan. Masih banyak saudara kita yang tidak punya rumah akibat bencana alam. Jangankan di Banten, di Palu juga masih banyak yang belum punya rumah," ujarnya.
Selain itu, Risma juga menyatakan bahwa air mancur menari di Jembatan Suroboyo, Kenjeran, tidak bisa dibuka untuk masyarakat umum pada malam pergantian tahun 2019, menyusul air mancur saat ini masih dalam perbaikan.
"Air mancur tidak dibuka. Belum selesai itu perbaikannya," kata Risma.
Bagi warga yang hendak merayakan malam pergantian Tahun Baru 2019 dengan mendatangi lokasi air mancur di atas Jembatan Suroboyo, Kenjeran, Risma mempersilahkannya.
"Ke sana ya gak papa kan bisa di atas jembatan," ujarnya.
Sementara itu, Risma sendiri mengaku pada malam perayaan tahun baru berada di rumah untuk berkumpul dengan keluarga sembari tetap memantau situasi yang ada di Surabaya.
"Saya di rumah saja memantau," kata Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini.
Baca juga: Polrestabes Surabaya siap amankan perayaan pergantian tahun
Baca juga: Perayaan tahun baru Semarang tanpa kembang api
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018