"Jadi di situ kan ada pompa yang memompa air dari Waduk Sunter Selatan 1 dibuang ke Kali Item atau Kali Sentiong, kalau pompanya jalan, jadi kayak gerobokan dan itu yang bikin berbusa," ujar Ketua Satuan Pelaksana Unit Pelaksana Kerja Badan Air Jakarta Utara Lambas Sigalingging di Jakarta
Ia menyebut hal tersebut sudah sering terjadi apabila debit air Waduk Sunter Selatan 1, yang menjadi penampung air, sudah melebihi kapasitas penampungan sehingga harus disedot dan dialirkan ke Kali Sentiong.
Akibat dari penyedotan air tersebut adalah terbentuknya busa-busa yang dihasilkan selama proses operasionalisasi pompa air. Busa tersebut dalam kondisi tidak dapat terpecah oleh angin.
"Itu sama seperti yang terjadi di Kali BKT. Kalaupun ada angin dia tidak pecah. Kalau gerojokannya itu sudah kecil artinya limpahan air dari atas sudah berkurang, ya udah kembali normal," ujar Lambas.
Busa tersebut dapat menghilang segera setelah operasional pompa air berhenti total dan tidak menyedot air kembali.
Menanggapi isu adanya pencemaran limbah yang mengakibatkan busa tinggi, Lambas mengaku tidak dapat menjelaskan, karena sudah menjadi kewenangan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.
Baca juga: Pengamat ingin sumber polusi Kali Item ditemukan
Baca juga: Kali Item kembali bau, waring jadi tempat sampah
Baca juga: Bangunan liar Kali Item dibongkar agar tidak banjir
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019