Sukabumi, Jabar (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan kepada petugas pengamanan dan evakuasi yang tengah bertugas di lokasi bencana tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Kabupaten Sukabumi untuk mensterilkan lokasi dari warga yang menonton.Pencarian korban tertimbun longsor terhambat, karena di hari pertama proses evakuasi ratusan warga berdatangan ke lokasi bencana, sehingga menghambat personel yang tengah melakukan operasi kemanusiaan ini
"Pencarian korban tertimbun longsor terhambat, karena di hari pertama proses evakuasi ratusan warga berdatangan ke lokasi bencana, sehingga menghambat personel yang tengah melakukan operasi kemanusiaan ini," katanya saat meninjau langsung bencana tanah lokasi longsor di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Rabu.
Menurut dia, kedatangan warga tersebut menyebabkan arus lalu lintas menjadi padat, apalagi akses jalan menuju lokasi sempit, sehingga personel yang hendak ke lokasi bencana terhambat perjalanannya, bahkan harus berjalan sekitar lima kilometer dengan kondisi jalan yang terjal dan menanjak.
Ridwan Kamil mengatakan sterilisasi ini perlu dilakukan karena untuk mempecepat proses evakuasi korban bencana, selain itu antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan karena lokasi bencana kondisinya rawan sebab sewaktu-waktu bisa terjadi longsor susulan dan lumpurnya pun tebal.
Di sisi lain, ia juga mengapresiasi tim SAR gabungan yang sudah berjerih payah mencari korban yang masih tertimbun longsor, meskipun harus berjalan cukup jauh dan mengeluarkan tenaga ekstra.
"Tadi pas saya sampai ke lokasi sudah ada dua lagi jenazah yang ditemukan oleh tim gabungan ini, sehingga jumlah korban yang masih hilang sekitar 20 orang, namun data korban ini masih bisa berubah-ubah tergantung dari warga yang melaporkan jika ada anggota keluarganya yang hilang," tambahnya.
Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil mengatakan untuk logistik bantuan memang baru hari ini atau Rabu, (2/1) disalurkan ke lokasi bencana karena harus melihat kondisi dan kebutuhan korban bencana. Kemudian untuk alat berat sudah mulai berdatangan agar mempermudah proses evakuasi.
Baca juga: Longsor susulan sudah terjadi empat kali di Cimapag
Baca juga: Tim SAR temukan lagi jenazah korban longsor Cimapag-Sukabumi
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019