Deputi Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional Ofy Sofiana mengatakan situs web ini diharap dapat memudahkan masyarakat mengakses koleksi pustaka nusantara yang telah berusia puluhan hingga ratusan tahun.
"Koleksi-koleksi ini dibuat dalam bentuk situs web yang intuitif namun sederhana dan dapat dibuka melalui telepon pintar," kata Ofy.
Saat ini ada 8.989 judul yang ada di dalam situs web Khastara, yang dibagi dalam enam kategori yaitu naskah kuno, buku langka, peta, foto, gambar dan lukisan, majalah dan surat kabar langka dan sumber lainnya.
Koleksi naskah kuno terdiri dari 837 judul, sementara itu koleksi buku langka ada 144 judul, 1.548 judul untuk peta, 5.716 judul untuk foto, gambar dan lukisan, 79 majalah dan surat kabar langka, serta 663 judul untuk sumber lainnya.
Ofy mengatakan semua yang diunggah ke dalam situs tersebut adalah koleksi Perpustakaan Nasional yang telah dialih media sejak 2012.
Namun sayangnya pada 2016, data-data digital tersebut mengalami gangguan sehingga sebagian besar koleksi digitalnya menghilang.
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengatakan meski saat ini koleksi yang ada di dalam situs Khasanah belum banyak, dia berharap koleksi digital tersebut dapat menjadi jembatan masyarakat saat ini dengan pengetahuan di masa lampau.
Dia mengatakan Perpustakaan Nasional akan berupaya menambah jumlah koleksi di gital di dalam situs tersebut.
Dia berharap peningkatan layanan informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi dapat menambah pengetahuan masyarakat Indonesia.*
Baca juga: iPUSNAS, isi perpustakaan kini ada dalam genggaman
Baca juga: Perpustakaan Nasional punya perayaan khusus untuk Hari Ibu
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019