• Beranda
  • Berita
  • Pembangunan model hutan serba guna digagas di Gorontalo

Pembangunan model hutan serba guna digagas di Gorontalo

3 Januari 2019 22:50 WIB
Pembangunan model hutan serba guna digagas di Gorontalo
Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan KLHK Noer Adi Wardojo (kiri) menyerahkan sertifikat kepada Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo (kanan) dan Wakil Wali Kota Katowice Mariusz Skiba (tengah) seusai sesi diskusi tentang peran pemerintah daerah untuk mengantisipasi perubahan iklim di Paviliun Indonesia dalam ajang Konferensi Perubahan Iklim ke-24 di Katowice, Polandia, Kamis (6/12/2018). Sesi tersebut membahas tentang upaya dan strategi pemerintah daerah menghadapi dan mengantisipasi perubahan iklim serta mitigasinya. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/kye. (ANTARA FOTO/PRASETYO UTOMO)

Alhamndulilah kita melakukan kerja sama dengan BPDAS yang akan menyiapkan 5.000 hektare lahan penanaman yang tersebar di wilayah Kabupaten Gorontalo hingga di pinggir jalan, termasuk di lokasi Gorontalo Outer Ring Road (GORR)

Gorontalo, (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS-HL) Bone Bolango melakukan kerja sama pembangunan model hutan serba guna.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, Syaiful Kiraman di Gorontalo, Kamis, mengatakan perjanjian kerja sama itu merupakan salah satu upaya untuk mendorong pelestarian lingkungan di Kabupaten Gorontalo.

"Salah satu upaya yang kita lakukan untuk pelestarian lingkungan adalah dengan menjamin ketersediaan bibit tanaman pohon serta memiliki azas manfaat lebih bagi masyarakat," ujar Syaiful Kiraman.

Ia menjelaskan pada kerja sama tersebut DLH Kabupaten Gorontalo dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutang Lindung memiliki tugas masing-masing.

"Mereka bertanggung jawab dari ketersediaan bibit, sementara Kami lebih pada azas manfaat tanaman yang dibutuhkan oleh masyarakat," kata Syaiful.

Menurut dia, salah satu bibit tanaman yang akan dikembangkan adalah tanaman sukun atau yang sering dikenal masyarakat dengan sebutan "Amo", karena selain untuk melestarikan lingkungan juga memiliki azas manfaat.

"Kami berharap dengan membudidayakan tanaman tersebut, masyarakat akan semakin terdorong untuk melestarikan lingkungan sekitarnya," katanya.

Sementara itu, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menerangkan jika kegiatan itu merupakan perjanjian kerja sama pertama pada tahun 2019.

Ia menehaskan bahwa pelestarian lingkungan masih menjadi salah satu masalah yang terus diupayakan untuk diselesaikan, karena masih adanya penanaman di lahan-lahan dengan kemiringan yang curam dan dapat mengakibatkan longsor, banjir dan bencana lainnya.

"Alhamndulilah kita melakukan kerja sama dengan BPDAS yang akan menyiapkan 5.000 hektare lahan penanaman yang tersebar di wilayah Kabupaten Gorontalo hingga di pinggir jalan, termasuk di lokasi Gorontalo Outer Ring Road (GORR)," katanya.

Nelson mengharapkan target penghijauan tahun 2019 benar-benar terwujud di Kabupaten Gorontalo.

Baca juga: Konversi hutan ancam kelestarian Tarsius di Gorontalo

Baca juga: Gubernur: kondisi hutan mangrove Gorontalo sangat memprihatinkan

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019