Dilansir Daily Mail, Jumat, para peneliti di University College Londol (UCL) menemukan remaja perempuan cenderung banyak menghabiskan waktu di media sosial dan juga mengalami dampak psikologis yang lebih buruk.
Mereka mengatakan dua faktor utama yang menyebabkan media sosial berdampak pada kesehatan mental bagi kedua jenis kelamin adalah pelecehan daring dan gangguan tidur.
Baca juga: Anak-anak yang sering main gadget rentan depresi
Penelitian menemukan bahwa remaja perempuan cenderung lebih menderita akibat masalah ini—mungkin karena mereka lebih aktif dalam obrolan di situs.
Penelitian yang dipublikasikan hari ini (3/12) waktu setempat di jurnal EclinicalMedicine, adalah yang pertama dari jenis penelitian yang melihat hubungan antara media sosial dan gejala depresi.
Penelitian ini menganalisis data dari hampir 11.000 anak berusia 14 tahun dari Millennium Cohort Study (MCS).
Baca juga: Ini yang terjadi pada orang depresi
Penulis Profesor Yvonne Kelly berkata,hubungan antara penggunaan media sosial dan gejala depresi lebih kuat bagi remaja perempuan dibandingkan remaja lelaki.
Ia menjelaskan bahwa remaja perempuan lebih banyak menggunakan media sosial setiap hari dan hal tersebut meningkatkan gejala depresi secara bertahap. Sementara itu, skor gejala depresi lebih tinggi terhadap remaja lelaki yang menggunakan media sosial selama tiga jam atau lebih per hari.
Kepala eksekutif Royal Society of Public Health (RSPH) Shirley Cramer mengatakan,“Penelitian baru yang penting ini menegaskan bahwa kita perlu meningkatkan kesadaran dan pemahaman di antara orang tua, sekolah, dan pembuat kebijakan tentang peran media sosial dalam kesehatan mental kaum muda kita, terutama dengan memertimbangkan peningkatakn risiko bagi remaja perempuan.”
Baca juga: 5 Kejadian heboh yang menimpa media sosial pada 2018
Penerjemah: Anggarini Paramita
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019