• Beranda
  • Berita
  • Korban tsunami yang ingin bertahan tetap dibantu

Korban tsunami yang ingin bertahan tetap dibantu

5 Januari 2019 05:18 WIB
Korban tsunami yang ingin bertahan tetap dibantu
Korban tsunami Selat Sunda, Fatarai (63) berada di sisa bangunan rumahnya yang rusak diterjang tsunami di Sumur, Pandeglang, Banten, Kamis (3/1/2019). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.)
Lampung Selatan (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) menegaskan tetap akan membantu warga korban tsunami Selat Sunda walaupun memilih tetap bertahan di lokasi desa semula.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan (Lamsel) Nanang Ermanto didampingi Sekretaris Daerah Fredy SM, saat mengunjungi warga Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa yang berada di posko pengungsian, Jumat (4/1), sempat berdiskusi dan menampung keluhan dan harapan warganya. Salah satunya terkait usulan dari pemerintah untuk merelokasi para korban tsunami yang tak memiliki rumah lagi.

Muksin, salah seorang pengungsi mengungkapkan, banyak hal yang harus dipertaruhkan jika dirinya harus pindah dari Desa Way Muli, mengingat banyak penduduk desa itu yang mencari nafkah sebagai nelayan.

"Intinya, kami ingin tetap bertahan di sini. Mohon diberikan tempat dimana di desa ini, yang penting kami aman dari tsunami," ujar Muksin di hadapan Plt. Bupati Lamsel itu pula

Menanggapi hal itu, bupati merespon dengan baik keinginan warganya. Nanang mengatakan, pemerintah siap memfasilitasi dan membantu warga Desa Way Muli yang ingin tetap bertahan.

Sebelumnya, pemerintah menyatakan sudah menyiapkan tanah seluas 6 hektare di Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, kemudian akan membelikan tanah di Desa Way Muli, namun dengan standar keamanan yang telah ditentukan.

"Nanti kita carikan dulu lahan yang cocok dan tidak rawan longsor. Saat ini kami bangun dulu hunian sementara, setelah itu baru hunian tetap. Tapi hunian berdasarkan Perda Nomor 15 Tahun 2015 bahwa daerah kita ini rawan longsor dan tsunami, jadi kita tidak gegabah," ujar Nanang lagi.

Nanang mengungkapkan, niat pemerintah untuk merelokasi para korban tsunami bukan tanpa alasan. Selain Kecamatan Rajabasa masuk ke dalam kawasan rawan longsor, juga untuk meminimalkan korban jiwa apabila terjadi bencana.

"Kita berbicara membangun hari ini untuk 5 atau 10 tahun ke depan, kalau terjadi lagi longsor atau bencana, sama saja kita melakukan kesalahan kedua kalinya. Jika warga ingin tetap di sini kita bantu, tapi kalau memang mau ke Kalianda pemerintah siap memfasilitasi," kata Nanang.pula.*


Baca juga: Warga korban tsunami masih berharap bantuan perahu

Baca juga: DBD jangkiti seorang pengungsi tsunami Lampung Selatan



 

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019