• Beranda
  • Berita
  • Memupuk kepedulian pada Ciliwung lewat Kopi Pinggir Kali

Memupuk kepedulian pada Ciliwung lewat Kopi Pinggir Kali

6 Januari 2019 01:17 WIB
Memupuk kepedulian pada Ciliwung lewat Kopi Pinggir Kali
Arsip Foto. Anak-anak bermain menyusuri arus air (Ngalun) sungai Ciliwung dengan ban karet di Kampung Warna Warni, Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/7/2017). (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)
Bogor, Jawa Barat (ANTARA News) - Dalam upaya memupuk kepedulian warga pada kondisi Sungai Ciwilung, Wisman Haris menggagas konsep Kopi Pinggir Kali.

Ia mengajak warga menikmati kopi lokal Bogor sambil membahas pemeliharaan lingkungan sungai di bawah kolong Jembatan Sumpur, di atas aliran Sungai Ciliwung, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Tempat itu sudah ditata secantik mungkin, dengan cat warna-warni menghiasi pinggir sungai dan dua ayunan dari ban bekas bergantung di tengahnya.

Anggota Komunitas Peduli Ciliwung dan Karang Taruna Kelurahan Sempur berbincang mengenai pelestarian daerah aliran sungai sambil menikmati secangkir kopi seduhan dari para pemilik warung kopi dalam ajang tersebut.

"Kopi Pinggir Kali tujuannya positif, gotong royong bersihin kali, tapi tidak semua paham diajak gotong royong, tapi sambil ngopi santai, kalinya ikut bersih. Sesederhana itu konsepnya," kata Wisman.

Lewat Kopi Pinggir Kali, ia ingin menarik anak-anak muda terlibat dalam upaya memelihara kebersihan sungai dengan mengajak mereka nongkrong sambil menikmati kopi di tempat yang "Instagramable".

Kopi Pinggir Kali pertama diadakan di area sekitar Sungai Ciliwung dengan problematika kompleks, termasuk masalah sampah, dengan harapan bisa membangkitkan kepedulian mereka untuk ikut menjaga kebersihan daerah aliran sungai.

"Jadi nongkrong-nongkrong di kafe yang cuma buat senang-senang, kita ubah di Kopi Pinggir Kali, nongkrong sambil membuka wawasan orang-orang tentang lingkungan, khususnya sungai," kata Wisman tentang kegiatan yang rencananya di adakan sepekan dua kali di kawasan sekitar Sungai Ciliwung.

Kopi Pinggir Kali selanjutnya juga diharapkan bisa menarik wisatawan baru ke Kota Bogor, dan menggerakkan lebih banyak warga untuk ikut menjaga lingkungan sekitar Sungai Ciliwung.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mendukung penerapan konsep Kopi Pinggir Kali.

Dia hadir pada hari pertama ajang Kopi Pinggir Kali, mengajak seluruh aparat, warga, dan anggota komunitas ikut mendukung dan mengawal program naturalisasi sungai yang sedang dijalankan pemerintah kota.


Sejalan dengan Naturalisasi

Ketua Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Een Irawan Putra mengatakan Kopi Pinggir Kali sejalan dengan program naturalisasi Sungai Ciliwung yang dijalankan Pemerintah Kota Bogor, yang juga diharapkan bisa menumbuhkan tujuan wisata baru di sempadan.

"Dalam Naturalisasi Ciliwung salah satu misinya munculnya lokasi-lokasi ekowisata baru," katanya.

Kopi Pinggir Kali, ia menjelaskan, merupakan rintisan upaya dalam mengedukasi masyarakat mengenai cara mengelola sempadan sungai secara baik sebagai tempat wisata.

Dampak ekonomi dari kegiatan wisata di sempadan sungai diharapkan bisa membangkitkan kesadaran warga untuk menjaga sungai dan lingkungan sekitarnya.

"Menumbuhkan kesadaran masyarakat sebagai pemilik sungai, sehingga timbul rasa untuk menjaga, dan merawatnya, enggan merusaknya, termasuk membuang sampah ke dalam sungai," kata Een.

Camat Bogor Tengah Agus Syah berharap kegiatan Kopi Pinggir Kali dapat mendorong kelurahan-kelurahan mengembangkan ide untuk menghadirkan destinasi wisata baru di sepanjang Sungai Ciliwung.

Dengan demikian, selanjutnya area di sepanjang aliran sungai itu bisa menjadi tempat orang-orang berkumpul menikmati alam di tengah semilir angin, dan gemercik air sungai.

Harapannya warga yang menjadikan area sekitar sungai sebagai tempat kumpul akan memiliki ikatan dengan tempat tersebut, ikatan yang kemudian membuat mereka ikut menjaga kawasan sungai tetap bersih dan indah.

Baca juga:
Bogor luncurkan program naturalisasi Sungai Ciliwung
Presiden mimpi Ciliwung sebersih Sungai Cheongyecheon Seoul

 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019