• Beranda
  • Berita
  • Puting beliung harus diwaspadai Aceh, sebut BMKG

Puting beliung harus diwaspadai Aceh, sebut BMKG

8 Januari 2019 17:19 WIB
Puting beliung harus diwaspadai Aceh, sebut BMKG
Diterjang Puting Beliung Warga melintas di samping tenda yang roboh diterjang angin puting beliung di Lhokseumawe, Aceh, Senin (30/6). Angin puting beliung yang disertai hujan lebat mengakibatkan sejumlah rumah warga dan belasan pohon tumbang. (ANTARA FOTO/Rahmad)

Peluang terjadinya di pekan ini, sangat mungkin akibat Aceh memasuki masa peralihan musim

Banda Aceh,  (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Blang Bintang di Aceh Besar, Provinsi Aceh, mengingatkan agar masyrakat mewaspadai angin kecang puting beliung hingga akhir pekan ini.

"Angin puting beliung sulit untuk diprediksi. Tapi peluang terjadinya di pekan ini, sangat mungkin akibat Aceh memasuki masa peralihan musim," ujar Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Selasa.

Pihaknya cukup sulit untuk memprediksi karena pembentukan awan hitam cumulonimbus atau disebut juga dengan awan CB sangat cepat berkembang terutama di siang hari, setelah sebelumnya cuaca cerah.

Lazimnya angin puting beliung memiliki ciri-ciri sebelum terjadi, yakni cuaca berlangsung cerah di pagi hari, dan bahkan hingga jelang siang hari disertai angin relatif sangat tenang di suatu wilayah sejumlah kabupaten/kota di Aceh.

Namun di saat yang bersamaan menjelang siang hari, lanjutnya, mulai terbentuk awan hitam atau awan konvektif di lapisan atmosfer teredah. Kondisi seperti ini menandakan suatu daerah tersebut sedang terjadi udara bertekanan rendah dibandingkan dengan wilayah disekelilingnya.

"Masa udara menuju ke daerah yang bertekanan rendah. Pergerakan masa udara ketika menuju ke satu titik tekanan rendah itu, maka terjadi angin yang sangat kencang dengan pergerakan memutar atau disebut angin puting beliung," katanya.

Pihaknya mengharapkan masyarakat di provinsi tersebut ketika puting beliung terjadi dapat berlindung di bangunan kokoh agar berbagai material yang beterbangan akibat terangkat, seperti atap rumah.

"Jangan berteduh di bawah pohon. Usahakan tidak keluar rumah di angin kencang disertai hujan, petir. Bagi pengendara (sepeda) motor menghindari tidak berteduh di bawah pohon ketika peristiwa ini terjadi," tutur Zakaria.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek kemarin melaporkan, delapan orang terluka akibat puting beliung menghantam sejumlah lapak berjualan di seputaran arena pacuan kuda di Lapangan Sengeda, Kabupaten Bener Meriah, Aceh.

"Korban jiwa, tidak ada. Tetapi delapan orang mengalami luka ringan, dan sedang yang terjadi di Desa Karang Rejo, Kecamatan Wih Pesan, Bener Meriah," katanya. 

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Bener Meriah Agus Ampera mengatakan, masyarakat setempat berkumpul di Lapangan Sengeda ketika pacuan kuda digelar demi memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-15 Bener Meriah.

"Saat acara HUT berlangsung sekitar pukul 13.55 WIB, tiba-tiba awan hitam Comulonimbus terbentuk dengan durasi 20 menit. Kemudian menimbulkan pusaran angin kencang membentuk corong puting beliung di Lapangan Sengeda," ujarnya.

Baca juga: Puting beliung landa enam daerah di Aceh

Baca juga: Asrama santri Aceh Barat dirusak puting beliung

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019