Hal itu dilakukan karena ponsel tersebut belum siap untuk tampil secara global karena ada beberapa masalah struktural dengan proses pelipatan.
Dikutip dari GSM Arena, Kamis, seorang eksekutif Samsung mengatakan perangkat tersebut terlihat benar-benar datar ketika dibuka.
Namun, ketika dicoba untuk dilipat, ponsel akan pecah. Oleh karena itu, prototipe yang didemokan terlihat meninggalkan bekas lipatan ketika dalam mode satu tangan.
Eksekutif tersebut berjanji bahwa masalah ini akan diperbaiki oleh unit produksi.
Samsung berencana untuk meluncurkan ponsel layar lipatnya pada paruh pertama (H1) 2019, dan hanya akan memproduksi 1 juta unit, yang berarti ketersediaan sangat terbatas.
Karena akan dilengkapi dengan layar fleksibel dan teknologi baterai terbaru, Samsung akan membandrol perangkat tersebut dengan harga sekitar 1,5 juta won atau sekitar Rp18,9 juta.
Baca juga: Samsung kembangkan ponsel layar lipat dengan engsel magnetik?
Baca juga: Samsung Galaxy S10, ini foto-fotonya
Baca juga: Tampilan ponsel layar lipat Xiaomi bocor, bakal saingi Samsung
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019