Menurut Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Sanusi Siswoyo di Pati, Kamis, meskipun jalur pantura di Kecamatan Pati Kota tergenang banjir, kendaraan masih bisa melintas meskipun harus hati-hati.
Karena jalannya tidak hanya tergenang banjir dengan ketinggian sekitar puluhan sentimeter, melainkan juga ada lumpur yang ikut terbawa arus air hingga ke jalan.
Penyebab utama terjadinya banjir karena banyaknya sampah yang dibuang masyarakat ke aliran Sungai Simo, kemudian ada jembatan yang bangunannya agak rendah sehingga mengakibatkan sampah menumpuk dan air meluber ke jalan raya.
Tanggul di sungai di Desa Sinoman, Kecamatan Kota juga jebol, meskipun tidak sampai menggenangi seluruh pemukiman warga setempat.
"Kamis (10/1) malam, sampah yang menumpuk segera diambil dengan mendatangkan alat berat," ujarnya.
Ia berharap genangan banjir tersebut bisa tertangani malam ini (10/1).
Kepala Desa Sinoman Triyono mengatakan banjir terjadi sekitar pukul 16.00 WIB hingga meluber ke jalan raya dengan ketinggian genangan berkisar 20-an sentimeter.
Debit air Sungai Simo tersebut, katanya, berasal dari Pegunungan Muria, namun banyaknya sampah di aliran sungai menyebabkan tanggul di desa juga jebol.
Ia mengungkapkan banjir turut masuk ke permukiman dan areal persawahan.
"Setidaknya ada 40 hektare sawah yang tergenang banjir. Kami khawatir bisa mengakibatkan gagal panen karena air membawa lumpur," ujarnya.
Meskipun airnya cepat surut, lumpur yang terbawa diperkirakan akan mengendap di tanaman padi.*
Baca juga: Ganjar upayakan percepat penanganan banjir di Pantura Semarang
Baca juga: Ratusan rumah di pantura Subang kebanjiran
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019