"Semua ini merupakan bentuk nyata program partisipasi masyarakat dalam mengolah sampah di Surabaya," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Pemerintah Kota Surabaya M Taswin di Surabaya, Jumat.
Dalam upaya mengatasi masalah sampah, ia menjelaskan, Pemerintah Kota Surabaya menjalankan program pengurangan dan pemilahan sampah mulai dari sumbernya, optimalisasi pemilahan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS), pengolahan limbah plastik serta pengolahan sampah menjadi sumber energi listrik.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan pemreintah kota mengajak warga bahu membahu dengan pemerintah kota untuk mengelola sampah mengingat masalah sampah Surabaya sangat besar sementara kemampuan dan anggaran pemerintah untuk menanganinya terbatas.
Pemerintah kota antara lain mengajari warga untuk mengelola dan mengolah sampah sendiri berdasarkan prinsip 3R (mengurangi, menggunakan kembali dan mendaurulang sampah), serta memperkenalkan pembuatan kompos dengan cara sederhana dan murah menggunakan keranjang Takakura di setiap rumah.
Selain itu warga diajak membangun bank sampah, tempat orang dapat menjual sampah anorganik, serta mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomi.
Pemerintah Kota Surabaya bermitra dengan Pemerintah Kota Kitakyushu di Jepang dalam hal pengenalan pengomposan dan pemilahan sampah, serta Pemerintah Swiss dalam penggunaan lalat hitam untuk mengurangi sampah organik.
Baca juga:
Surabaya siap jadi contoh pengelolaan sampah
Risma luncurkan program Merdeka dari Sampah
Surabaya kurangi sampah 300 ton/hari
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019