Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia siap berdiskusi dengan Thailand dan Malaysia untuk mengatasi persoalan turunnya harga karet di pasar internasional.Kita melihat bahwa karet tidak 'oversupply', tapi kenapa harganya turun terus, pasti ada yang tidak beres
"Kita perlu kerja sama, paling tidak dengan Thailand dan Malaysia, kalau sendiri-sendiri, tidak bisa," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Jumat.
Darmin menjelaskan koordinasi dengan dua negara tetangga ini dilakukan karena harga karet sedang mengalami penurunan, padahal tidak ada kelebihan permintaan.
"Kita melihat bahwa karet tidak 'oversupply', tapi kenapa harganya turun terus, pasti ada yang tidak beres," ujarnya.
Ia menduga terjadi permainan harga di tingkat spekulan sehingga diskusi untuk mencari solusi dengan sesama negara produsen karet harus dilakukan.
"Spekulan banyak yang memainkan informasi, kita sudah melihat persediaan stok untuk dua bulan, tidak semestinya menjatuhkan harga sejauh itu," katanya.
Setelah dilakukan diskusi dengan Thailand dan Malaysia, menurut Darmin, maka diskusi lanjutan juga akan dilakukan ke bursa komoditi di Singapura dan Shanghai.
"Kita telusuri juga, dimana penentuan harga karet. Ternyata di dua tempat, bursa Singapura dan Shanghai," kata Darmin.
Ia mengharapkan upaya diskusi ini bisa menstabilkan harga karet yang tidak lagi merugikan petani karet dan tidak menganggu kestabilan produksi industri karet.
Baca juga: Pembatasan ekspor dongkrak harga karet alam
Pewarta: Satyagraha
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019