• Beranda
  • Berita
  • Warga benar-benar ketakutan, gajah kembali masuk permukiman di Aceh

Warga benar-benar ketakutan, gajah kembali masuk permukiman di Aceh

12 Januari 2019 13:31 WIB
Warga benar-benar ketakutan, gajah kembali masuk permukiman di Aceh
Illustrasi: Pawang gajah (mahout) merawat Gajah Sumatra jinak dewasa di Conservation Respon Unit (CRU) Sampoiniet, Aceh Jaya, Aceh. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Kami benar-benar ketakutan saat ini karena satu ekor gajah jantan ini memang sangat ganas

Meulaboh  (ANTARA News) - Satu gajah pejantan dilaporkan kembali ke permukiman, mengamuk dan menumbangkan pohon kelapa sehingga menimpa rumah masyarakat Desa Blang Tengku, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, sehingga warga ketakutan.

Kepala Desa (Keuchik) Blang Tengku, Samsirman, yang dihubungi dari Meulaboh, Aceh, Sabtu, mengatakan, dua hari sebelumnya kawanan gajah sudah meninggalkan permukiman setelah dilakukan upaya pengusiran, namun tiba-tiba kembali masuk permukiman.

"Batang kelapa, pinang, dan sebagainya juga dijatuhkan sehingga menimpa rumah warga kami. Kami benar-benar ketakutan saat ini karena satu ekor gajah jantan ini memang sangat ganas," katanya melalui sambungan telepon.

Samsirman, menyampaikan, pada Rabu (9/1) malam kawanan gajah sudah meninggalkan permukiman setempat, namun satwa berbelalai panjang itu bukan kembali ke hutan, tapi justru merusak tiga unit rumah desa tetangga, Desa Tuwie Meuleusong.

Baca juga: Gajah masuk perkampungan rusak tiga rumah

Kemudian, pada Kamis (11/1) malam, satu ekor gajah pejantan kembali ke Desa Blang Tengku dan mengobrak abrik tanaman muda, batang kelapa, dan pinang, ditumbangkan hingga menimpa rumah masyarakat, beruntung tidak ada korban jiwa.

Suasana perkampungan mereka akhir-akhir ini mencekam, kata Samsirman, sebab amukan satwa gajah tersebut sudah berlangsung lama, warga tidak berani keluar rumah saat malam karena satwa dilindungi undang-undang tersebut masih berkeliaran.

"Gajah yang selama ini bermain, sudah seperti `warga kami`, dia mondar-mandir, menampakkan diri. Saya sering bertemu di jalan saat pulang dari masjid menuju rumah, tiba-tiba saja di tengah jalan dia berdiri, siapa berani usir," keluhnya.

Baca juga: Korban amukan gajah dirawat di Banda Aceh


Bukan hanya pohon dan rumah yang menjadi sasaran amukan gajah liar di kawasan tersebut, tanaman palawija serta tanaman padi tidak bisa tumbuh dengan baik karena menjadi santapan satwa gajah yang terdeteksi masih di kawasan itu.

Sebelumya Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagan Raya, Agus Salim, menyampaikan, tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh masih berada di kawasan itu melakukan upaya menghalau satwa gajah.

Rencananya kegiatan mengusir satwa gajah tersebut dilakukan selama lima hari yakni terhitung sejak Senin (7/1) dan kemungkinan ditambah apabila dibutuhkan.

Menghalau gajah dilakukan dengan meledakan mercon dan pada hari ke dua kawanan gajah telah menjauh sekitar 13 kilometer dari Desa Blang Tengku.

"Karena masih awal tahun, kami hanya mampu mendatangkan BKSDA bersama tim lainnya untuk menghalau satwa gajah dari permukiman. Awalnya sudah berhasil, gajah sudah menjauh 13 km," demikian Agus Salim.

Baca juga: Dinas PUPR: Ada 200-300 titik jalan rusak di Pekanbaru


 

Pewarta: Anwar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019